WFH: Work Out From Home, Bagaimana Mengatur Asupan Selama Olahraga #dirumahaja?

Ilustrasi makan setelah olahraga Foto: dok.shutterstock.com

WFH bukan cuma sekadar 'work from home' tapi juga harus diimbangi oleh 'workout from home' alias olahraga di rumah. Biar apa, sih? Ya, jelas biar sehat, dong. Apalagi lagi musim virus corona seperti sekarang ini yang sampai memaksa kita untuk jaga jarak satu sama lain.

Saat harus workout from home, biasanya tantangan terbesar adalah rasa malas, penginnya rebahan atau liat handphone melulu, hingga camilan yang tersaji tampak menggugah iman. Kalau sudah gini pupus harapan untuk menjaga badan supaya tetap bugar. Bukan cuma itu, berat badan juga bisa ikutan melonjak, lho.

Lantas, bagaimana, sih olahraga yang tepat selama #dirumahaja?

Ilustrasi stretching Foto: Shutterstock/Narith Thongphasuk

Dikatakan Mury Kuswari, ketua umum Asosiasi Nutrisionis Olahraga dan Kebugaran Indonesia (ANOKI) yang kumparan hubungi pada Kamis (9/4), sebenarnya olahraga mau di mana saja intensitasnya harus sama. Buat kamu yang biasa berolahraga rutin di gym, ya saat di rumah juga harus sama. Beda cerita, sama yang tak biasa berolahraga mungkin bisa membiasakan diri dulu dengan stretching atau olahraga low intensity.

Kalau kamu tak mengikuti ritme olahraga yang seperti biasanya, tubuh akan mengalami inflamasi yang bisa menyebabkan sistem imun menurun. Begitu pula ketika kamu memaksakan latihan langsung dengan high intensity padahal belum terbiasa, tubuh akan mengalami keadaan yang disebut open window," lanjut Mury. Keadaan ini juga bisa memicu menurunnya daya tahan tubuh akibat terlalu kelelahan.

Bukan cuma itu, kalau olahraga tak sesuai porsinya kamu juga bisa mengalami kelaparan berlebihan. Ini disebabkan hormon ghrelin (penyebab lapar) dalam tubuh lebih banyak daripada hormon leptin (membuat kenyang).

"Kaya lagi di rumah gini terkadang kita maunya olahraga cuma stretching saja. Sebaiknya ditambah jangan hanya stretching saja. Misalnya, biasa stretching hanya 8 hitungan, hari selanjutnya tambah menjadi 10, 12, 15, atau 20. Jadi ada peningkatan dan tubuh pun sudah beradaptasi. Begitu pula, dengan cara ini juga akan mencegah ghrelin meningkat usai olahraga," ungkap laki-laki yang juga menjadi ketua umum di Kaprodi Ilmu Gizi Universitas Esa Unggul tersebut.

Jadi, bagaimana mengatur asupan yang tepat selama olahraga di rumah?

Ilustrasi porsi makanan sehat. Foto: Fauzan Anangga/kumparan

Dilanjutkan Mury, bila kamu merasakan lapar berlebihan usai olahraga baiknya tahan dahulu, jangan langsung makan banyak. Minumlah air putih sembari pendinginan. Kemudian rasakan kembali apakah kamu benar-benar lapar atau tidak. Jika iya, maka cobalah ngemil buah seperti pisang atau minum susu. Makanan tersebut selain bisa mengganjal perut juga membantu memulihkan otot.

Bila masih terasa lapar juga, barulah makan dengan prinsip 'isi piringku' dengan gizi seimbang. Makanlah seporsi makanan yang terdiri dari karbohidrat, protein, sayur, dan buah.

Apalagi ketika #dirumahaja seperti ini seharusnya kita lebih bisa mengontrol asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Termasuk memilih cara masak yang lebih sehat. Contohnya, mengurangi garam, makanan bertepung, hingga menggoreng dengan banyak minyak.

"Yang salah itu ketika di rumah begini kita malah diet ekstrem. Tubuh kita itu butuh asupan baik untuk menjaga daya tahan tubuh yang bisa dicukupi oleh makanan baik. Jangan dipikir corona bisa dicegah hanya dengan minum jamu empon-empon. Bukan, empon-empon itu hanya membantu zat aktif tubuh dalam membangun sistem imun. Jadi harus tetap diimbangi dengan gizi seimbang," tegasnya.

Mury juga mengatakan, kalau merasa asupan vitamin dan mineralnya kurang karena susah mendapatkan sayur serta buah, kamu bisa menggantinya dengan minum suplemen tambahan.

Lain hal, kalau kamu sudah rajin makan sayur dan buah selama #dirumahaja, sebaiknya uangnya disimpan untuk kebutuhan lain. Jangan lupa juga untuk tetap atur pola makan, yakni makanlah 3-5 kali sehari dengan porsi yang tepat. Selamat olahraga dan tetap jaga kesehatan, ya!

***

kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!