Yau Ma Tei, Pusat Kuliner Hong Kong yang Jadi Andalan Para Chef
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, tradisi afternoon tea juga sangat melekat pada keseharian masyarakat di sana. Mereka juga terbiasa makan di waktu yang sangat larut atau bahkan sangat awal, dan cenderung makan lebih dari tiga kali sehari. Sebab umumnya, mereka akan menyantap sarapan keduanya pada pukul 10 hingga 11 siang.
Itu hanyalah sebagian dari bukti akulturasi dalam budaya kuliner Hong Kong. Kendati hal ini bisa kamu rasakan saat berkunjung ke wilayah khusus yang terkenal akan hidangan khas masyarakat di sana.
Baru-baru ini Hong Kong Tourism Board (HKTB) dan Michelin Guide mempersembahkan Hong Kong Chefs’ Playbook, empat serial video yang menampilkan perjalanan kuliner beberapa koki terkenal dan memiliki predikat Bintang Michelin dari berbagai restoran di Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Program ini akan membuka keragaman kuliner Hong Kong melalui pengalaman para koki yang berkunjung ke beberapa tempat terbaik di lingkungan sekitar, dan membagikan beberapa rahasia mereka dalam mencari produk lokal yang segar disertai dengan keindahan kota metropolitan.
Salah satunya Yau Ma Tei, menurut Vicky Lau, daerah ini adalah sisi Hong Kong yang sering dikunjungi oleh banyak koki. “Area ini adalah tempat di mana budaya lama bertemu dengan budaya baru, dengan begitu banyak tempat yang dapat dijelajahi terutama jika kamu mencari sesuatu yang autentik dan benar-benar asli dari Hong Kong. Ini adalah surga bagi pencinta makanan karena di sini kami menemukan alat, bahan-bahan, dan juga hidangan lezat dengan banyak keaslian yang ditawarkan.” ujarnya, dikutip dari rilis yang kumparanFOOD terima, Rabu (22/9).
ADVERTISEMENT
Koki yang telah mendapatkan predikat dua Bintang Michelin dari Tate Dining Room, itu juga mengatakan bahwa Pasar Buah Yau Ma Tei menjadi landmark bersejarah Hong Kong yang terkenal, yang terdapat buah-buah menarik di dalamnya. Pasar ini sangat cocok buat kamu yang pengin berwisata kuliner tradisional.
“Misalnya, Pasar Buah Yau Ma Tei (juga dikenal sebagai Gwo Lan) adalah landmark bersejarah Hong Kong yang terkenal, di mana terdapat banyak buah-buahan menarik yang terkadang tidak bisa kita nikmati atau temui setiap hari. Pandemi ini sangat memengaruhi pengiriman ke luar negeri, tetapi saya melihat ini sebagai peluang untuk menemukan dan menggunakan lebih banyak produk lokal untuk kreasi saya. Saya sangat bersemangat untuk menunjukkan sisi Yau Ma Tei, terutama dari sudut pandang seorang koki!,” pungkasnya.
Di akhir perjalanan, mereka pun menemukan makanan khas Hong Kong, yakni clay pot yang menjadi inspirasinya dalam membuat masakan baru. Menjelajah kuliner memang menjadi kunci rahasia setiap koki untuk membuat hidangan terbaik mereka.
ADVERTISEMENT
Menggunakan bahan-bahan istimewa yang tersedia dari pasar lokal hingga pisau yang dibuat oleh pengrajin paling berbakat, perjalanan hidangan yang disajikan untuk seseorang dimulai dari perencanaan konsep di kepala para koki, hingga kemudian tersaji dalam piring di atas meja. Semua ini bisa didapatkan para koki ketika bertandang ke Yau Ma Tei.
Reporter: Destihara Suci Milenia