5 Potret Kehidupan Baim Wong Saat Tinggal di Pulau Terpencil di China

Liburan Baim Wong di terpencil di Gpuangzhou, China, China Foto: Instagram @baimwong

Baim Wong belum lama ini menerima tantangan yang diberikan netizen untuk tinggal di pulau terpencil selama tiga hari.

Suami dari Paula Verhouven ini akhirnya memilih pulau kosong yang berada di kawasan Guangzhou, China.

Dari Guangzhou, Baim harus naik kapal dan melewati dua pulau untuk mencapai lokasi tujuannya.

Baim menyanggupi untuk tinggal di pulau terpencil itu karena ia ingin merasakan pengalaman yang berbeda.

Lantas, seperti apa potret kehidupan Baim Wong selama tiga hari tinggal di pulau terpencil di China? Berikut foto-fotonya.

Saat tiba di pulau terpencil di China, Baim Wong dan tiga orang dari tim video Bapau (Baim Wong dan Paula) membangun tempat tinggal dengan alat seadanya. Ya, mereka menggunakan bambu dan daun pisang untuk rumah sementaranya.

"Ini rumah sementara selama 3 hari. Susah nyari kayu, dapat daun pisangnya juga baru dikit," tulis Baim Wong pada unggahannya itu.

Meski menetap sementara di pulau sepi penghuni itu, Baim bersyukur masih bisa berkomunikasi dengan sang istri di Jakarta.

Penampilan Baim Wong saat berada di pulau kosong menyita perhatian publik. Dalam setiap unggahannya, pemain film 'Perfect Dream' ini selalu mengenakan kaus kuning dan sarung sebagai bawahannya.

Tak lupa, topi anyaman juga selalu dibawa Baim Wong untuk menghindari sengatan matahari.

Mantan kekasih Marshanda ini juga menemukan sumber air yang berasal dari pegunungan. Ia pun mencoba langsung air yang mengalir itu dengan alat bantuan daun.

"Kita dapat sumber air bersih dari pegunungan, wow. Lebih enak, mantap," kata Baim dalam video singkat yang diunggahnya itu.

Tak hanya membuat tempat tinggal sendiri, Baim Wong dan teman-temannya juga membuat jembatan dengan bambu.

"Jembatan ini jadi jalan penghubung ke rumah kayu yang ada di belakang," tulis pemain film 'Dilema' tersebut.

Baim Wong menjadikan segala tantangan yang dihadapinya selama berada di sana sebagai sebuah pengalaman berharga yang tak akan terlupakan.

"Saya harus lebih menghargai dan memperhatikan orang lain daripada diri sendiri. Dan yang enggak kalah pentingnya ketika saya harus menghargai makanan apa pun yang dimakan," tulisnya.