Ada Penembakan, Femmy Permatasari Batalkan Bulan Madu ke Christchurch

15 Maret 2019 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Femmy Permatasari. Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Femmy Permatasari. Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Pesinetron Femmy Permatasari kini tengah menikmati bulan madu bersama sang suami, Alfons Martinus. Mereka sebelumnya melangsungkan pernikahan di Auckland Registry Office pada 14 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Usai resmi menikah, Femmy dan Alfons memutuskan untuk berbulan madu di negara yang sama. Rencana pun telah disiapkan. Mereka akan menikmati waktu berdua ke beberapa tempat di Selandia Baru, salah satunya adalah kota Christchurch.
Femmy Permatasari resmi menikah. Foto: Instagram @femmypermatasari
Namun Femmy Permatasari harus membatalkan rencananya tersebut. Hal ini menyusul terjadi insiden penembakan di dua masjid di Christchurch pada Jumat (15/3).
“Di South Island ada kota Christchurch, Queenstown, Wanaka, dan Milford yang pemandangannya indah-indah,” kata Femmy kepada kumparan, Jumat (15/3).
Pemain sinetron ’Tuyul dan Mbak Yul’ ini ingin pergi ke kota-kota tersebut karena sang suami yang mengajaknya. “Mas Alfons sudah pernah ke sana, jadi pengin ajak saya ke sana,” ucap Femmy Permatasari.
Sebuah tangkapan layar saat insiden penembakan berlangsung, menunjukkan tersangka menembaki jamaah masjid di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Dok. istimewa
Adanya insiden penembakan di Christchurch membuat Femmy Permatasari merombak rencananya. Ia akhirnya memutuskan untuk menikmati bulan madu ke beberapa tempat di North Island, seperti Lake Taupo, Hobbiton, Waitomo, dan Rotorua.
ADVERTISEMENT
Perempuan 45 tahun ini merasa khawatir ketika mendengar insiden penembakan di Christchurch. Ia berharap peristiwa itu tidak merembet ke Auckland, tempatnya berada.
“Karena saya masih lama di sini sampai tanggal 23,” tutup Femmy Permatasari.
Petugas Ambulans membawa korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru. Foto: REUTERS
Sedikitnya 49 orang tewas dalam insiden penembakan di Christchurch, lebih dari 40 lainnya terluka, dua di antaranya warga Indonesia.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyebut aksi penembakan tersebut sebagai ‘aksi teroris’. Tiga tersangka dilaporkan telah ditangkap. Penyelidikan masih berlangsung hungga kini.