Ada Penolakan Jenazah Covid-19, Arzeti Bilbina Kritik Komunikasi Pemerintah

13 April 2020 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis dan mantan Peragawati Arzeti Bilbina barpose sebelum mengikuti pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Artis dan mantan Peragawati Arzeti Bilbina barpose sebelum mengikuti pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Penolakan warga terhadap jenazah COVID-19 yang terjadi di beberapa daerah, termasuk penolakan terhadap jenazah perawat RSUP dr. Kariadi Semarang, tengah menjadi sorotan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Arzeti Bilbina, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB meminta pemerintah membuat strategi kebijakan yang tepat untuk mengedukasi masyarakat.
"Terus terang saya kaget, sedih, dan miris sekali atas penolakan jenazah perawat tersebut. Mereka itu pahlawan. Mempertaruhkan nyawanya untuk kesehatan kita. Saya yakin ada miskomunikasi. Karena itu, pemerintah perlu mengedukasi masyarakat secara benar dengan strategi yang tepat," kata Arzeti Bilbina seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan, Senin (13/4).
Menurut Arzeti, strategi yang tepat untuk mengedukasi masyarakat adalah dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama, termasuk melibatkan ormas keagamaan.
"Jika ada penolakan jenazah, itu berarti ada miskomunikasi. Karenanya, pemerintah perlu memperbaiki cara mengedukasi dan berkomunikasi. Pemahaman ini penting agar peristiwa serupa tidak terulang kembali," terang Arzeti.
Arzeti Bilbina Foto: Munady Widjaja
Penolakan tersebut, menurut Arzeti, diduga terjadi karena banyaknya berita hoaks dan informasi yang tidak benar di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Arzeti kemudian mengatakan pengurusan jenazah sudah sesuai SOP protokol pengurusan jenazah yang dibuat Kementerian Agama. Bahkan, Kementerian Kesehatan juga sudah memastikan SOP tersebut berjalan di rumah sakit yang mengurus jenazah COVID-19.
"Sebenarnya sudah ada SOP-nya. Rumah Sakit juga menjamin perlakuan jenazah sesuai dengan SOP. Tidak perlu takut dan khawatir, " ujarnya.
Arzeti Bilbina Foto: Munady Widjaja
Lebih lanjut, anggota DPR RI dari Dapil Jatim I ini mengemukakan bahwa pelibatan tokoh masyarakat sangat penting untuk menangani efek sosial dari COVID-19. Ia optimistis masyarakat akan dapat menerima jenazah jika pemerintah terus berdialog dan melibatkan para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
"COVID-19 ini efeknya luar biasa. Secara ekonomi, sosial, kultural dan sebagainya. Karenanya, semua pihak harus dilibatkan. Tokoh masyarakat itu kan secara fisik dan psikis dekat serta mengerti psikologi masyarakat. Jadi mereka memahami strategi tepat dalam menangani efek sosial dari COVID-19 ini. Saya yakin, masyarakat mengerti dan dapat menerima jika pemerintah terus melakukan dialog dan edukasi dengan strategi yang tepat," tutup Arzeti Bilbina.
ADVERTISEMENT