Afgan Obati Kerinduan Penggemar Lewat EP +62
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Banyak yang bertanya kapan aku akan merilis lagu-lagu berbahasa Indonesia lagi. Di satu sisi, kondisi dunia sudah memasuki fase new normal. Jadi, aku memutuskan untuk comeback lewat EP +62," kata Afgan dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan belum lama ini.
Alasan Afgan Pilih +62 sebagai Judul EP
Afgan mengungkapkan alasan dirinya memilih +62 sebagai judul EP. Menurutnya, kombinasi angka tersebut sangat merepresentasikan Indonesia.
Adapun tiga lagu dalam EP +62 adalah Pendam, Lestari Merdu, dan Pulih. Lestari Merdu punya cerita menarik karena dibuat sebagai bentuk persembahan untuk Chrisye dan Guruh Sukarno Putra.
ADVERTISEMENT
Chrisye dan Guruh merupakan sosok yang menjadi inspirasi terbesar Afgan dalam bermusik. Hal ini kemudian dia diskusikan bersama Laleilmanino sebagai pencipta lagu tersebut.
"We need another anthem for people to dance, to sing a long at music festival, dan aku mewakilinya lewat Lestari Merdu. Di sisi lain, lagu ini tentang merayu seseorang yang kita sukai," tutur Afgan.
"Aku kasih referensi pada Laleilmanino selaku penciptanya kalau aku suka Barry Manilow, Chrisye, dan lagu-lagu dari album-albumnya Guruh Sukarno Putra. Akhirnya, lahirlah Lestari Merdu," tambahnya.
Pendam dan Pulih tak kalah spesial. Lagu bernuansa mellow tersebut juga merepresentasikan jati diri Afgan.
"Walaupun EP ini hanya berisi 3 lagu, it covers all kinds of emotion yang kita rasakan sebagai manusia. Ada lagu yang ceria seperti Lestari Merdu dan ada Pendam serta Pulih yang memperlihatkan sisi vulnerable aku," ucap Afgan.
ADVERTISEMENT