Anak Mona Ratuliu Berbagi Kisah tentang Gangguan Kesehatan Mental yang Dihadapi

17 Agustus 2022 13:27 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mona Ratuliu bersama sang anak, Mima Shafa. Foto: Instagram/@monaratuliu
zoom-in-whitePerbesar
Mona Ratuliu bersama sang anak, Mima Shafa. Foto: Instagram/@monaratuliu
ADVERTISEMENT
Davina Shava Felisa atau yang lebih dikenal sebagai Mima Shafa, anak sulung Mona Ratuliu dan Indra Brasco, telah menjalani tahun demi tahun sambil berjuang menghadapi gangguan kesehatan mental. Di waktu-waktu tertentu, ia mengalami gangguan depresi. Mima pernah pula melalui masa-masa ketika terserang gangguan kecemasan maupun panic attack.
ADVERTISEMENT
Mengenai gangguan kesehatan mental yang dialaminya itu dikisahkan oleh Mima Shafa ketika ia menjadi bintang tamu dalam acara televisi Pagi-pagi Ambyar, Selasa (16/8). Dirinya berbagi cerita didampingi sang ibunda.
"Depression aku itu come and go, on and off, dan itu juga salah satu gejala depresi aja. Sekarang juga masih dalam observasi sama psikiater dan juga psikolog," ucap Mima Shafa.
Mona Ratuliu dan Indra Brasco bersama sang anak, Mima Shafa. Foto: Instagram/@monaratuliu
"Sebelumnya pernah merasakan ada pemikiran bunuh diri dan lain-lain, itu sekitar empat tahun yang lalu. Itu bisa bangkit kembali tapi, ya. Namanya juga kesehatan mental, ya, kita tidak tahu, kayak when will it become better and when will it not," lanjutnya.
Menurut Mima Shafa, dirinya bisa saja menangis tersedu-sedu tanpa tahu sebabnya akibat gangguan kesehatan mental tersebut. Ia juga pernah mengurung diri dan tak sanggup pergi keluar kamar tidur.
ADVERTISEMENT
"Mengurung diri di kamar. Itu kayak salah satu gejala depresi, memang seperti itu. Kayak, mengurung diri di kamar, maunya gelap-gelapan. Untuk keluar kamar, untuk ambil makan, untuk minum, itu effort banget. Aku, tuh, sampai, kalau mau pergi atau disuruh siap-siap, nih, mau pergi ke mana gitu, aku cuci muka, untuk siap-siap ganti baju, itu aja pusing banget, rasanya kayak mau pingsan, rasanya mual, sampai nangis-nangis," bebernya.
"Kemarin-kemarin dia suka menyendiri di kamar. Cuma, setahun belakangan, alhamdulillah, suka ke kamar gitu, 'Aku boleh, enggak, numpang nangis ke kamar Bunda?'" timpal Mona Ratuliu.
Mona Ratuliu kemudian bercerita bahwa sang anak diduga telah mengalami gangguan kesehatan mental sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya dari SD, sih, kita ngerasainnya. Tapi, kita waktu itu enggak tahu apa. Mima (di sekolah) kadang-kadang suka telepon, 'Aku sesak napas.' Minta dijemput, gitu. Dibawa ke UGD, kirain, kan, asam lambung atau asma gitu, tapi ternyata enggak ada. Bolak-balik begitu," ungkap Mona Ratuliu.
"Pernah datang juga ke dokter anak, spesialisasi buat GERD gitu. Akhirnya (Mima) ditanya, 'Kamu ada masalah apa di sekolah? Apa yang lagi kamu pikirin? Coba, deh, ke psikolog.' 'Loh. Kok, jadi ke psikolog, apa hubungannya?' Dari situ coba kita jalani. Ternyata sepertinya itu panic attack. Memang sudah terjadi dari SD, tapi kita enggak tahu," tambahnya.
Hingga kini, Mima Shafa masih rutin berkonsultasi ke psikolog dan psikiater. Anak Mona Ratuliu itu juga rutin minum obat demi menjaga kesehatan mentalnya.
ADVERTISEMENT