Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Anang Hermansyah dan Ashanty Jadi Relawan Vaksin Nusantara
ADVERTISEMENT
Pasangan selebriti Anang Hermansyah dan Ashanty turut menjadi relawan uji coba tahap 2 Vaksin Nusantara. Mereka berdua mengambil sampel darah untuk uji coba vaksin tersebut.
ADVERTISEMENT
Anang dan Ashanty mendatangi RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, hari ini, Jumat (16/4). Tak hanya berdua, Azriel Hermansyah juga ikut mendatangi rumah sakit bersama orang tuanya.
Ashanty mengunggah momen saat berada di RSPAD Gatot Subroto ke Instagram Story-nya. Ia tampak mengenakan midi dress berwarna ungu muda dan rambutnya dikuncir. Sementara itu, Anang memakai batik warna hijau.
Penyanyi berusia 36 tahun tersebut tampak berfoto bersama beberapa orang di sana. Ashanty juga bertemu dengan dr Terawan Agus Putranto , mantan Menteri Kesehatan yang memprakarsai vaksin yang dikembangkan di Amerika Serikat itu.
Selain Anang dan Ashanty yang baru diambil darahnya, hari ini Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie juga menerima suntikan vaksin Nusantara. Sosok yang kerap disapa Ical ini langsung disuntik oleh eks Menkes dr Terawan Agus Putranto di RSPAD.
ADVERTISEMENT
Pasien dr Terawan
Anang dan Ashanty sebelumnya merupakan pasien dr Terawan, yang kala itu merupakan Kepala RSPAD Gatot Subroto.
"Terawan(RSPAD).. dari dulu cuma denger namanya.. berkali2 mau kesini ngga jadi2, dan akhirnya hari ini niat mau nganter mas anang DSA( check up detail kepala, jantung dll).. Tiba2 disuru juga check up supaya sehat.. dan ternyata yg selama ini selalu aku keluhkan ketahuan, kalo ngga karna dokter Terawan.. ngga tau selama ini aku sakit apa!!" tulis Ashanty di Instagram pada 8 Oktober 2019 saat mengabarkan bahwa dia mengidap autoimun.
Sekilas Vaksin Nusantara
Di Amerika Serikat, kandidat vaksin Nusantara yang berbasis sel dendritik -- yang biasa dipakai terapi kanker -- diberi nama AV-COVID-19. Vaksin yang dikembangkan oleh AIVITA Biomedical, USA, dan diuji coba di Indonesia ini merupakan vaksin yang bersifat personalized dan diharapkan aman bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta/komorbid.
ADVERTISEMENT
Nantinya, sampel darah dari relawan akan diberi antigen temuan perusahaan AS dan dikulturkan selama 7 hari. Setelah itu disuntikkan kembali ke relawan.
Di Indonesia, kandidat vaksin ini belum mengantongi izin uji klinis BPOM karena dinilai belum memenuhi standar, tapi uji coba terus berlanjut.