Ariel NOAH Kenang Kenakalan Masa Kecil: Menyiksa Teman hingga Dikeroyok

24 Februari 2021 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ariel Noah saat di kumparan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ariel Noah saat di kumparan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Musisi Ariel NOAH mengungkap kenakalan yang ia lakukan semasa kecil. Salah satunya Ariel pernah disebut suka menyiksa temannya.
ADVERTISEMENT
Mengenai kelakuan Ariel NOAH tersebut diketahui dari penilaian yang diberikan oleh gurunya ketika dirinya masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK).
“(Masa kecil) nakal. Di TK, masih ada rapornya saya simpan, ada tulisan buat orang tua, ‘Anak ibu suka menyiksa anak lainnya,’” kata Ariel NOAH seperti dilihat di kanal YouTube Sule Channel.
Aksi panggung Ariel vokalis Noah di livespace SCBD, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/.kumparan
Mendengar hal tersebut, Sule mengaku tidak menyangka Ariel NOAH bisa melakukan perbuatan seperti itu terhadap temannya sewaktu kecil.
“Enggak kebayang Ariel yang ganteng suka menyiksa temannya,” ucap Sule.
Ariel lantas memberikan penjelasan mengapa dirinya saat itu bisa bertindak demikian. Pria yang kini berusia 39 tahun ini terpengaruh dari film kartun yang ia tonton saat itu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ariel mengungkapkan perawakannya kala itu juga membuatnya tidak gentar untuk berkelahi dengan temannya.
“Jadi, waktu kecil memang agak gendut dan mungkin kebanyakan nonton film kartun, kan, suka berantem-berantem,” tutur Ariel.
Ariel Noah saat di kumparan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Ariel yang saat itu masih tinggal di Aceh, juga memiliki seorang teman yang bisa diajak berkelahi. Biasanya, ia menghubungi temannya tersebut dan mengajaknya bertemu di suatu tempat.
“’Eh, nanti sore kita bertemu di lapangan.’ Kita berantem beneran. Kita anggap itu buat olahraga saja,” ucap Ariel.
Pria kelahiran 16 September ini saat itu tidak menyadari bahwa perbuatan yang ia lakukan salah. Sebab, Ariel merasa temannya saat itu mau menuruti permintaannya.
“Sebenarnya itu sifat bully. Waktu itu enggak ngerti karena punya satu teman yang memang suka berantem dan kalau diajak berantem mau. Kalau yang lain diajak berantem enggak mau, jadi jatuhnya bully,” tuturnya.
Penampilan personel NOAH, Ariel, saat media gathering sekaligus launching album "Keterkaitan Keterikatan", di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu, (14/8). Foto: Ronny
Dari Aceh, Ariel kemudian pindah ke Bandung. Kelakuan Ariel tidak berubah. Ia mencari orang yang bisa diajak berkelahi.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Ariel duduk di bangku sekolah dasar. Ia menemukan satu orang yang suka memalak dan mem-bully.
Ariel kemudian diajak bertemu di suatu tempat. Awalnya, Ariel mengira bakal duel satu lawan satu. Namun, kenyataannya berbeda dari apa yang ia pikirkan.
“Kirain sendiri, tahu-tahunya berlima. Digulung (dikeroyok),” kata Ariel.
Setelah kejadian dikeroyok oleh lima orang, Ariel NOAH mengungkapkan dirinya mulai jarang berkelahi lagi dengan teman-temannya di sekolah.
“Kenapa enggak satu-satu? Jadi, kalau di sini (Bandung) ramai-ramai berantemnya. Masa enggak satu lawan satu,” tutur Ariel NOAH.
Kenakalan yang diperbuat Ariel NOAH semasa kecil tidak hanya soal dirinya berkelahi maupun menyiksa teman-temannya.
“Standarlah (kenakalan lainnya). Bolos sekolah,” tutup Ariel NOAH.
ADVERTISEMENT