Ayah Atta Halilintar Disebut Masih Komunikasi dengan Anak dari Happy Hariani

1 November 2020 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bangun Mediasi, Ayah Atta Halilintar Menunggu Kehadiran Buah Hatinya Dari Happy Hariani
ADVERTISEMENT
Halilintar Anofial Asmid, sempat dilaporkan ke polisi oleh mantan istri keduanya, Happy Hariani. Ayah Atta Halilintar ini dilaporkan terkait dugaan tindak diskriminasi anak penelantaran anak.
Laporan tersebut, masih terus berproses di Polres Metro Jakarta Selatan. Di tengah proses tersebut, rupanya pihak Halilintar juga membangun mediasi dengan pihak pelapor. Perkembangan upaya mediasi tersebut juga sudah mereka sampaikan ke pihak kepolisian.
“Kita sudah melampirkan progres mediasi kita. Saya rasa Polres juga mengerti dan memahami, walaupun juga ada mekanismenya sendiri yang memang harus mereka jalani, tapi memang kan kita juga enggak pernah umpet-umpetin,” ungkap kuasa hukum Halilintar, Rhaditya Putra Perdana di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Bukan cuma itu, Rhaditya bahkan mengaku bahwa Halilintar masih menjalin komunikasi dengan anak dari hasil pernikahannya dengan Happy itu. Meski dilaporkan oleh Happy, namun Rhaditya mengaku bahwa kliennya masih berupaya membangun komunikasi baik dengan buah hatinya tersebut.
ADVERTISEMENT
“Publik harus tahun ini, yang bikin laporan adalah pemilik hak asuh, tapi yang dihak asuh ini komunikasi masih baik sama kita,” ungkapnya.
“Ya saya rasa itu publik bisa menilai lah, video-video ada, komunikasi ada tapi kalau klien saya mungkin publik bisa menilai jg tipikal keluarga ini seperti apa humble kah, welcome kah atau dia misalkan arogan kah bisa dinilai sendiri,” tambah Rhaditya.
Kendati demikian, Rhaditya mengaku ada tembok pembatas yang justru kerap menghalangi pertemuan Halilintar dengan buah hatinya itu. Terlebih hak asuh memang jatuh kepada Happy.
“Anak ini masih dalam kontrol ibunya. sebenernya hak asuh itu di ibu benar tapi patut juga digarisbawahi bahwa misalnya ini ibu nikah sama duda,dudanya punya anak gak boleh tinggal serumah bukan muhrim itu. Kalau di rumah klien saya satu bapak gak masalah dan gak ada kemungkinan seks,” tutur Rhaditya.
ADVERTISEMENT
Rhaditya kemudian menjelaskan bahwa kliennya memang menunggu anak bersangkutan bisa kembali. Katanya, Halilintar selalu membuka pintu untuk menyelesaikan persoalan tersebut lewat jalur musyawarah.
“Kami menunggu, pintu kami terbuka lebar dan siap. kalau memang perlu temuin klo mau musyawarah di depan media di shoot boleh, mau kenbaliin anak di depan media boleh di shoot,” tukasnya.
Lebih lanjut, Rhaditya punya alasan mengapa pihaknya memilih untuk menunggu. Adanya pembatas yang kerap menghalangi pertemuan Halilintar dan buah hatinya itu, menjadi alasan mengapa pihaknya memilih untuk menunggu.
“Saya rasa khayalak ramai bisa nilai apa alasan kami menunggu? kenapa? karena kalau kami jemput jadinya kabur, orang baru ketemu sekali aja jadinya pindah pesantren. dibilang kami reka-reka, kami gak ada keahlian untuk itu,” tandas Rhaditya.
ADVERTISEMENT