Bahas soal Somasi, Deddy Corbuzier: Kalau Lakukan Sesuatu Pikir-pikir Dulu
PerbesarADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Deddy Corbuzier disomasi karena dianggap menghina pekerja sosial saat membahas soal pelanggaran karantina yang dilakukan oleh Rachel Vennya dalam podcast miliknya. Deddy membahas hal itu bersama Nikita Mirzani.
“Oke, gue mau bahas soal somasi yang kemarin, yang sudah dibatalkan oleh asosiasi tersebut. Kan, kalian katanya tugasnya mengedukasi saya, sekarang saya balik mengedukasi kalian,” kata Deddy Corbuzier di akun Instagram miliknya, Kamis (21/10).
Ketika menanggapi mengenai somasi tersebut, Deddy sempat menyampaikan, apabila ada perkataannya yang dianggap menghina pekerja sosial, ia mempersilakan Propeksos untuk membawanya ke jalur hukum.
Pria 44 tahun itu mengungkapkan alasan ia menyampaikan hal tersebut. “Somasi itu adalah langkah pertama menuju jalur hukum, makanya saya tantang balik langsung saja ke jalur hukum,” tutur Deddy.
ADVERTISEMENT
Bahas soal Somasi dari Propeksos, Deddy Corbuzier Balas dengan Edukasi
Setelah itu, ayah satu anak ini menyampaikan edukasi untuk Propeksos yang sebelumnya melayangkan somasi terhadapnya.
“Ini edukasi buat kalian. Asosiasi atau lembaga itu tidak ada delik hukumnya ketika melaporkan tentang penghinaan nama baik atau kerusakan nama baik,” ucap Deddy.
“UU ITE harus digabungkan dengan KUHP (Pasal) 310. Nah, 310 itu, ini edukasi buat kalian, harus nama seseorang. Disebutkan namanya, bukan lembaga, bukan asosiasi, bukan perkumpulan. Ini edukasi saya buat kalian,” lanjutnya.
Deddy mengimbau Propeksos ataupun pihak-pihak lain untuk memikirkan secara matang sebelum bertindak. Selain itu, ia berharap orang-orang tidak mudah tersinggung ketika mendengar perkataan seseorang.
“Jadi, kalau kalian mau melakuan sesuatu, mikir-mikir dulu, pelajari dulu juga, dan jangan cepat tersinggung. Kalau segala sesuatu cepat tersinggung tanpa memahami konteksnya, hancur bangsa kita ini,” ujar Deddy.
ADVERTISEMENT
Deddy lantas menyindir pihak-pihak yang melakukan panjat sosial (pansos) sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas, namun merugikan orang lain demi mencapai tujuan mereka.
“Orang berkarya enggak bisa, mau ngomong enggak bisa, mau speak up enggak bisa, gara-gara apa? Gara-gara orang yang mudah tersinggung dan pengin pansos,” kata Deddy.
Propeksos melayangkan somasi ke Deddy lewat unggahan di akun Instagram miliknya. Dalam unggahannya, mereka juga menjelaskan alasan mensomasi Deddy.
“Kami dari Perkumpulan Profesi Pekerjaan Sosial (Propeksos) melihat ada potensi penghinaan terhadap profesi terhormat, bermartabat, dan profesional yakni pekerja sosial di Indonesia melalui konten saudara. Untuk itu kami melayangkan somasi,” bunyi isi surat somasi yang diunggah Propeksos di akun Instagramnya.
ADVERTISEMENT
Propeksos kemudian meminta Deddy untuk melakukan evaluasi dan menyampaikan permintaan maaf terkait konten di kanal YouTube miliknya yang dinilai telah menghina pekerja sosial.
“Mengenai pekerja sosial yang disamakan dengan penyapu jalan atau pekerjaan serabutan (apa pun). Perlu Anda ketahui bahwa pekerja sosial memiliki terminologi profesionalnya melalui UU Nomor 14 tahun 2019 tentang Pekerja Sosial dari Pasal 1 dan 2 sampai seterusnya,” tulisnya.
Ketika membahas mengenai pelanggaran karantina yang dilakukan Rachel, Deddy sempat meminta pendapat dari Nikita. Saat itu, Deddy bertanya kepada Nikita apakah setuju jika Rachel disuruh menjadi pekerja sosial.
“Tapi, kan, gini, kalau misalnya dia diminta untuk bekerja sosial, jadi pekerja sosial untuk bantuin apa,” kata Deddy.
ADVERTISEMENT
“Pekerjaan sosial apa? Nyapuin jalan tol?” ucap Nikita.
“Iya, misalnya gitu, terima enggak lo?” tanya Deddy.
Nikita tidak setuju apabila Rachel diminta untuk bekerja sosial terkait kasus kabur saat karantina di Wisma Atlet Pademangan. Sebab, menurutnya, hal itu bisa mendatangkan kecemburuan kepada pihak-pihak lain yang menjalani karantina usai bepergian dari luar negeri.
“Enggak mau karena kasihan yang lain-lain yang pada quarantine,” kata Nikita.
