Berkaca dari Persoalan Jerinx, Rina Nose Akan Lebih Hati-hati Berpendapat
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Artis Rina Nose melihat apa yang dilakukan Jerinx hanya sekadar bentuk ekspresi atas pemikirannya. Menurut Rina, setiap orang tentu punya perspektif berbeda dalam menanggapi hal apa pun.
“Kalau soal jalan pemikiran kan setiap orang pasti beda-beda, enggak harus semua sama. Nah, meskipun ada satu kelompok, belum tentu semua yang ada di kelompok itu sama, jadi belum tentu sama semua,” kata Rina ketika ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
“Saya coba skrol ke bawah Instagram dia, dan cari tahu pemikiran dia seperti apa, Ya memang bukan kali ini aja dia bersuara keras tentang suatu hal, dia emang udah dari dulu bersuara,” ucap Rina.
Rina juga sempat mendapat tanggapan positif dari Jerinx ketika dia menggunakan kaus bertuliskan 'I believe in Siti Fadilah'. Meski demikian, ia menilai hal tersebut merupakan bentuk saling menghargai satu sama lain.
ADVERTISEMENT
“Jadi, lebih ke berarti beliau menghormati menghargai apa yang saya rasakan, saya pikirkan, saya juga menghormati menghargai beliau,” tutur Rina.
“Tapi bukan serta merta, 'Aku tuh pasti sama'. Ya tadi itu, dalam satu kelompok meskipun mereka punya visi yang sama, pemikiran yang sama belum tentu semuanya sama, caranya pasti juga beda beda,” lanjutnya.
Rina mengambil sebuah pelajaran dari kasus yang menimpa Jerinx. Salah satunya adalah lebih memahami cara menyampaikan pandangannya. Sehingga, apa yang dia sampaikan justru tak malah memecah belah bangsa.
“Jadi mau enggak mau harus tahu juga nih gimana cara bereaksinya, nih. Jadi harus, ya memang kalau hati-hati mah bukan sekarang aja, dari dulu juga, dari mulai adanya social media juga, ya tetap harus hati-hati,” tutur Rina.
ADVERTISEMENT
Rina menilai hal itu bukan cuma berlaku buat figur publik. Rakyat biasa juga harus lebih memahami dan menghormati perbedaan perspektif yang muncul terhadap suatu hal.
“Jadi enggak harus melulu yang terkenal disalahin. Kita semua memang harus hati-hati kan, semua harus menghormati mencari sumber segala sesuatu itu dari berbagai perspektif,” tutup Rina.
Kasus yang menjerat Jerinx bermula dari unggahan Instagramnya yang menyebut IDI sebagai kacung WHO.
"Gara-gara bangga jadi kacung WHO IDI dan rumah sakit mewajibkan semua orang yang melahirkan dites COVID. Sudah banyak bukti jika hasil tes sering ngawur kenapa dipaksakan?" tulis Jerinx .