Wulan Guritno

Cara Wulan Guritno dan Mufti Faisal Hakim Tebar Semangat Positif di Masa Pandemi

6 November 2020 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Bersepeda menjadi tren sejak pandemi COVID-19 membatasi ruang gerak dan cara mencari hiburan bagi banyak orang. Selain baik untuk kesehatan, aktivitas ini juga menjadi sarana untuk bersenang-senang.
ADVERTISEMENT
Wulan Guritno menjadi salah satu figur publik yang gemar bersepeda semasa pandemi. Dalam webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion, yang digelar oleh FWD bersama kumparan dan disiarkan langsung beberapa waktu lalu, ia berbagi kisah mengenai itu.
Bagi Wulan Guritno, bersepeda memberi banyak hal positif baginya. Selain bisa berolahraga tanpa merasa bosan untuk terus menjaga kesehatan di masa pandemi ini, ia juga belajar disiplin.
Wulan Guritno Foto: Munady Widjaja/Kumparan
"Aku sangat menikmati karena ada hal-hal yang aku dapatkan juga dari bersepeda, salah satunya belajar disiplin. Disiplin waktu juga. Ini ada healing therapy juga buat aku. Kemudian aku dapat yang lain juga semacam tamasya, kena angin, lihat suasana. Selain akhirnya dapat OOTD juga, Instagram aku jadi ada foto-foto baru lagi. Kan, happy lagi. Jadi, there's a lot positive sides, tapi tetap protokolnya (kesehatan) dijaga, ya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pandemi membuat tahun ini menjadi momen yang penuh tantangan. Semua orang bekerja tanpa lelah untuk tetap bertahan dan melanjutkan hidup dalam keadaan yang penuh ketidakpastian.
Berangkat dari kondisi tersebut, Wulan Guritno sadar betul bahwa ada pihak-pihak yang perlu dibantu dalam hal finansial semasa pandemi. Ia dan teman-teman dari Gelang Harapan pun melakukan hal inspiratif; menginisiasi kegiatan amal Bike For Hope untuk membantu para pelaku industri perfilman Indonesia.
Di masa sulit ini, tak hanya para pelaku industri perfilman Indonesia yang tengah berjuang menghadapi banyaknya rintangan. Beberapa orang harus tetap bertahan untuk melawan penyakit, bahkan penyakit kritis seperti kanker.
Wulan Guritno dalam webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion. Foto: kumparan
Bicara tentang penyakit kanker, kampanye FWD Survivors bertujuan memberikan semangat positif, terutama dalam memberikan perlindungan yang mudah beneran dan memastikan masyarakat tetap terlindungi dari risiko keuangan sehingga bisa terus bebaskan langkah. Mengenai itu juga dijelaskan dalam webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion oleh Tris Rasika, Chief Digital and New Business Models Officer FWD Life.
ADVERTISEMENT
"Produknya itu pembayarannya berupa 100 persen uang pertanggungan. Itu sudah dibayarkan saat tertanggung atau penderita terdiagnosis stadium awal. Kenapa? Supaya uang pertanggungan tersebut bisa digunakan untuk membiayai selama menjalani perawatan karena cancer tersebut," ujar Tris Rasika.
Menurut Tris Rasika, produk ini pun menawarkan digital end-to-end proses yang sangat mudah untuk didapatkan. Dengan visi mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi, FWD ingin memberikan semangat positif dalam setiap perjalanan mereka, terutama kalangan milenial yang saat ini sudah melek digital. Preminya terjangkau, mulai dari Rp 10 ribu.
"Kalau tadi dibilang mudah, mudah beneran. Kenapa? Karena bisa dibeli secara online di jalur distribusi e-commerce kita. Prosesnya cepat dan mudah. Hanya dengan menjawab tiga pertanyaan kesehatan, sudah tahu apakah aplikasi yang diajukan disetujui atau tidak. Langsung bisa terima polis secara online juga. Jadi, tidak perlu lagi yang namanya submit KTP atau KK. Mudah aja," pungkas Tris Rasika.
Tris Rasika, Chief Digital and New Business Models Officer FWD Life, dalam webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion. Foto: kumparan
Sejalan dengan Kampanye FWD Survivors yang bertujuan untuk menyebarkan semangat positif sekaligus sebagai pengingat bahwa penting untuk tetap menjalani hidup penuh passion, webinar dengan tema Unstoppable Life, Unstoppable Passion juga menghadirkan Mufti Faisal Hakim, cyclist yang juga merupakan salah penyintas kanker limfoma. Ia berbagi kisah mengenai aktivitas bersepedanya hingga aksi sosial yang baru-baru ini dilakukan.
ADVERTISEMENT
Mufti Faisal Hakim senang bersepeda sejak duduk di kelas 5 SD. Menjelang dewasa, meski sempat vakum, ia menggunakan sepeda bukan hanya untuk berolahraga, melainkan juga sebagai sarana transportasi dalam keseharian.
Kanker limfoma pernah membuatnya vakum bersepeda pada 2017—2018. Sebab, ia harus menjalani rangkaian kemoterapi selama sekitar enam bulan. Setelah kondisinya membaik dan kepercayaan dirinya kembali, Mufti Faisal Hakim kembali bersepeda hingga saat ini.
"Memang, alhamdulillah, progress saya cukup baik sehingga enam bulan setelahnya saya sudah ikut touring jauh banget, dari Bandung ke Pangandaran," ucapnya.
Mufti Faisal Hakim dalam webinar Unstoppable Life, Unstoppable Passion. Foto: kumparan
Mufti Faisal Hakim juga baru saja melakukan aksi sosial melalui bersepeda. Bersama teman-teman dari komunitasnya, ia berupaya menginspirasi anak-anak yang berjuang melawan kanker.
"Kita coba menginspirasi mereka, keliling Bali 500 km. Tapi, ternyata Bali tidak sampai, mungkin hanya sekitar 470 km. Memang idea-nya adalah kita berbagi inspirasi; what our body can do, what our mindset can do," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Ya, sejalan dengan misi yang sama dengan FWD dan Kampanye FWD Survivors, Mufti Faisal Hakim melalui kegiatan itu berupaya menginspirasi banyak orang untuk tetap berjuang dan terus menjalani hidup di tengah kondisi yang menantang sekaligus tidak menentu ini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan FWD.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten