‘Down Swan’ Angkat Pentingnya Dukungan Orang Tua kepada Cita-cita Anak

17 Mei 2019 7:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adegan di Film 'Down Swan' Foto: YouTube/Adiksi Films
zoom-in-whitePerbesar
Adegan di Film 'Down Swan' Foto: YouTube/Adiksi Films
ADVERTISEMENT
‘Down Swan’ menjadi salah satu pilihan tontonan bagi para penikmat film bioskop pada Ramadhan. Film drama keluarga yang dibintangi Putri Ayudya, Ariyo Wahab, Arina Dhisya, hingga Lady Dhiana Virga itu, akan tayang mulai 23 Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
Sang sutradara, Fuad Akbar, belum lama ini menyambangi kumparan dan mengisahkan proses penggarapan ‘Down Swan’. Menurutnya, ide mengenai film perdana yang disutradarainya tersebut muncul pada 2013 lalu.
“Saat itu, di Senayan, ketika olahraga, di depan saya ada ibu sama anak. Saya pikir, ‘Wah, ini cinta sejati yang sebenarnya, hubungan yang tidak akan pernah berakhir. Ini bisa sangat dalam kalau diceritakan,” ujar Fuad.
Ia kemudian mengembangkan ide cerita tersebut, membubuhkan sejumlah konflik, dan meminta bantuan sejumlah teman untuk menuliskannya dalam bentuk skenario film.
Sutradara FIlm Down Swan, Fuad Akbar saat berkunjung ke kantor kumpuran. Foto: Faisal Rahman/kumparan
“Cerita ini mencoba untuk mengungkapkan betapa penting sebenarnya, kasih sayang hingga support orang tua dalam mengembangkan cita-cita seorang anak. Lalu, saya pikir, kalau anak down syndrome ini punya keinginan untuk menari balet, wah, ini adalah suatu hal yang tidak mungkin sebenarnya,” tutur Fuad.
ADVERTISEMENT
Awalnya, menurut Fuad, skenario ‘Down Swan’ rasa-rasanya cukup berat dan lebih cocok disajikan dalam bentuk film festival. Namun, ia dan tim penulis kemudian mengubahnya agar menjadi lebih ringan.
“Kami lihat lagi, kalau tujuannya agar mudah dicerna sampai anak-anak, bagaimana. Akhirnya, konsekuensinya, biar bisa ditonton semua umur, kami ubah formula cerita dan penyampaian dramanya,” kata Fuad.
Sempat berhenti di 2015, penulisan skenario ‘Down Swan’ berlanjut pada 2017 hingga menjelang syuting, setahun setelahnya. Setelah skenario rampung ditulis, mereka mencari pemain dengan cara menggelar casting.
Adegan di Film 'Down Swan' Foto: YouTube/Adiksi Films
Usai terpilih, para pemain mendapat kesempatan untuk mendalami karakter dan cerita yang hendak dilakoni selama sekitar tiga bulan. Proses syuting kemudian dilangsungkan pada April 2018 lalu.
“Syutingnya termasuk singkat, 10 hari. Justru post production-nya yang lama, sekitar setahun,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dua anak berkebutuhan khusus turut berlakon dalam film ini. Terkait itu, Fuad mengaku merasakan tantangan tersendiri. Sebelum syuting, ia dan tim harus lebih dulu melakukan pendekatan dan membangun emosi dengan anak-anak tersebut.
“Kalau sama pemain lain, sih, hampir enggak ada kesulitan. Kesulitan sebenarnya dengan set karena sempit dan pergerakan terbatas,” ujar Fuad.
Pemain FIlm Down Swan saat berkunjung ke kantor kumpuran. Foto: Faisal Rahman/kumparan
Melalui ‘Down Swan’, Fuad hendak menyampaikan kesadaran bahwa setiap anak berhak mendapatkan dukungan dari orang tua masing-masing dalam segala hal dan tanpa melihat kondisi mereka.
“Kami enggak mau menampilkan yang sedih-sedih, nangis, tapi yang, ‘Ayo dong, jalani, hadapi masalahnya.’ Bukan dengan cengeng begitu. Di sini mau memperlihatkan bahwa sosok ibu memang yang paling penting di keluarga. Film ini bisa didedikasikan kepada semua ibu,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Mengakhiri perbincangan, Fuad mengaku tak punya harapan muluk-muluk terkait perolehan jumlah penonton ‘Down Swan’ nantinya. Ia hanya berharap film tersebut dapat menarik perhatian orang-orang dan menjadi pengingat bagi mereka.
Adegan di Film 'Down Swan' Foto: YouTube/Adiksi Films
‘Down Swan’ berkisah tentang pasangan suami istri Bisma (Ariyo Wahab) dan Mitha (Putri Ayudya) yang sedang menanti kelahiran anak pertama mereka. Siapa sangka, calon bayi mereka didiagnosis memiliki kecenderungan down syndrome.
Hal itu membuat Mitha sulit menerima kondisi putri semata wayang mereka, Nadia (Arina Dhisya), sejak ia dilahirkan. Ditambah lagi, Nadia rupanya tertarik dengan apa yang sempat digeluti Mitha dulu, yakni menjadi penari balet.