Glenn Fredly Ungkap Keberhasilan Konferensi Musik Indonesia 2018

20 November 2019 9:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Glenn Fredly.
 Foto: Alexander Vito/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Glenn Fredly. Foto: Alexander Vito/kumparan
ADVERTISEMENT
Kami Musik Indonesia (KAMI) akan kembali menggelar Konferensi Musik Indonesia pada 23 November mendatang di Bandung, Jawa Barat. Glenn Fredly, ketua KAMI, merasa perlu ada konferensi lanjutan mengingat hasil dari Konferensi Musik Indonesia 2018 di Ambon.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, tahun lalu konferensi tersebut menghasilkan 12 poin penting yang harus terlaksana agar industri musik bisa maju. Meski saat ini belum semuanya berhasil, setidaknya ada tiga yang sudah terlaksana.
Glenn menuturkan, keberhasilan pertama dari Konferensi Musik Indonesia 2018 adalah penetapan Ambon sebagai salah satu jaringan kota musik dunia. Penetapan itu diberi langsung oleh UNESCO.
Glenn Fredly. Foto: Alexander Vito/kumparan
"Karena konferensi musik nasional pertama di Ambon berhasil mendudukkan tiga komponen penting, pemerintah, private, dan ekosistemnya. Akhirnya, dampak membuat Ambon jadi kota musik dunia," ungkap Glenn kita ditemui di M Bloc, Blok M, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Salah satu syarat agar Ambon menjadi kota musik dunia adalah harus ada konferensi. Itu sudah terlaksana, 'kan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kedua, Konferensi Musik Indonesia 2018 berhasil membuat pemerintah pusat dan daerah sadar pada keberadaan industri musik yang bisa membawa banyak keuntungan pada negara. Alhasil, pemerintah melalui BUMN membuat M Bloc di Jakarta.
Glenn Fredly & Intimate Konser di M Bloc Live House, Jakarta, pada Kamis (14/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Ini adalah bentuk kolaborasi pemerintah, pemilik asetnya di sini BUMN, bekerja sama dengan private sector dan ekosistem kreatif. Ya, musik 'kan jadi catalyst penting di M Bloc ini dan bisa mempertemukan orang-orang lintas kreatif yang ada. Musik menjadi perekatlah gitu," kata Glenn Fredly.
Terakhir, industri teknologi di Indonesia mulai tertarik untuk memberi apresiasi lebih pada musisi, khususnya yang mengamen di jalanan. Bentuk nyata apresiasi itu adalah QR code untuk apresiasi pengamen melalui Go-Pay dari Go-Jek.
"Teknologi itu sudah dirasakan dampaknya sama anak-anak Institut Musik Jalanan. Bagaimana mereka bisa bekerja dengan platform tech yang memadai dan mendapat apresiasinya melalui digital, QR code. Dan itu terbukti, mempengaruhi kesejahteraan mereka," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Karena Institut Musik Jalanan sudah merasakan dampak positif, Glenn berniat untuk lebih mendorong perkembangan apresiasi berbasis teknologi digital untuk musisi di Konferensi Musik Indonesia 2019. Ia pun mengundang banyak musisi untuk menghadiri acara yang digelar secara gratis itu.
"Di Bandung nanti akan dibuka juga buat teman-teman yang mau mendapatkan QR code. Misalnya, temen musisi jalanan atau musisi saja, kita buka pendaftaran QR Code-nya nanti di Bandung. Tapi, memang ada beberapa syarat yang harus dilengkapi," kata Glenn.
Namun, pelantun 'Januari' itu sadar bahwa perkembangan dari Konferensi Musik Indonesia 2018 masih tergolong lambat. Melihat hanya 3 dari 12 poin yang sudah terealisasi secara nyata.
Karena itu, Konferensi Musik Indonesia 2019 akan menjadi awal dari pergerakan yang lebih cepat lagi di 2020. Glenn Fredly pun memberi tahu alasannya.
ADVERTISEMENT
"Untuk menyikapi 12 poin dari konferensi pertama itu, kita akan buat konferensi bukan setahun sekali, tapi setiap bulan sekali. 'Kan harus mengikuti perkembangan dunia yang cepat, ya. Jadi, kita juga bisa dengaj baik mengevaluasi atau membangun narasi private sector yang ingin menaruh investasi gitu," tutupnya.