Hanung Bramantyo: Bikin 'Bumi Manusia' Seperti Buat Film Pertama Kali

Hanung Bramantyo. Foto: Munady Widjaja

Sutradara Hanung Bramantyo tak pernah berhenti merasa gugup sejak Gala Premier 'Bumi Manusia' digelar beberapa waktu lalu di Surabaya.

Bahkan, saat 'Bumi Manusia' kembali diputar di acara spesial screening bersama para selebriti dan beberapa tokoh negara, Hanung kembali merasakan kegugupan yang sama.

"Iya, ini paling deg-degan karena yang datang orang pintar semua, pembaca buku Pak Pram. Orang-orang ini adalah yang semasa SMA baca buku Pak Pram secara sembunyi-sembunyi. Ini yang paling saya takutkan, di momen ini," ungkap Hanung Bramantyo saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/8).

Meski mengaku grogi, namun Hanung juga tak menutupi rasa kagetnya saat 'Bumi Manusia' mendapat standing ovation saat gala premier di Surabaya.

Konferensi pers pengisi soundtrack film 'Bumi Manusia'. Foto: Falcon Pictures

"Ini film satu-satunya saya yang dapat standing ovation, even itu 'Ayat-ayat Cinta', dan 'Soekarno' tapi baru ini dan saya kaget," lanjutnya dengan nada bahagia.

Meski telah menggarap lebih dari 20 judul film, namun suami Zaskia Adya Mecca ini merasa bahwa menggarap 'Bumi Manusia' menjadi awal dari semuanya.

"20 film yang sudah saya buat seolah tidak ada artinya apa-apa. Ya saya seperti kembali ke zaman saya pertama kali membuat film. Mungkin siklus ya setelah 10 tahun," kata Hanung.

Para pemain film ‘Bumi Manusia’ dan ‘Perburuan’ di Surabaya Town Square, Jawa Timur, Jumat (9/8). Foto: Dok. Falcon Pictures

Tak heran bila pada akhirnya Hanung menganggap 'Bumi Manusia' menjadi salah satu karya terbaiknya selama ia berprofesi sebagai sutradara.

"Saya anggap ini sebagai puncak karier saya, puncak pembelajaran saya. Karena saya bikin film ini seperti buat film pertama kali. Jadi ego saya sangat ditantang," tandasnya.

Berdurasi 2 jam 52 menit, ‘Bumi Manusia’ akan tayang serentak pada 15 Agustus mendatang.

Pemeran film 'Bumi Manusia'. Foto: Dok. Falcon Pictures

Film ini dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan, Mawar De Jongh, Giorgino Abraham, Sha Ine Febrianti, Donny Damara, Ayu Laksmi, hingga Michael Kho.

Kisah cinta antara Minke (Iqbaal Ramadhan) dan Annelies Mellema (Mawar De Jongh) disajikan dalam film tersebut. Minke yang berdarah pribumi mencintai Annalies berdarah Eropa. Padahal, pada zaman itu, ada jarak yang begitu jauh antara masyarakat pribumi dan Indo (keturunan).

Selain itu, diceritakan pula sosok Nyai Ontosoroh, ibu Annelies. Perempuan pribumi yang dinikahi secara tidak sah oleh lelaki asal Belanda itu memiliki intelektualitas yang luar biasa meski dirinya tak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi.