Jenazah Ayah Sudah Dikremasi, Augie Fantinus Ikhlas Lepas Kepergian Almarhum

12 Juli 2020 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Augie Fantinus saat hadir di Indonesia Movie Actors Award 2019 di MNC Tower, Jakarta, Kamis (15/03). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Augie Fantinus saat hadir di Indonesia Movie Actors Award 2019 di MNC Tower, Jakarta, Kamis (15/03). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Keluarga besar Augie Fantinus tengah berduka. Tisna Wiyana, ayah aktor berusia 40 tahun itu, meninggal dunia di usia 75 tahun pada Jumat (10/7).
ADVERTISEMENT
Hari ini, Minggu (12/7), jenazah mendiang ayahnya dikremasi. Proses kremasi tersebut dilangsungkan di Bandung, Jawa Barat.
Augie Fantinus jenguk Nunung di Polda Metro Jaya, Kamis (25/7). Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
“Hari ini tadi kremasi. Pukul 0830 WIB tadi ada ibadah pelepasan, terus langsung dibawa ke krematorium Cikadut. Abunya besok kami simpan dulu. Terutama dari mama mintanya disimpan dulu di rumah duka, ya,” ungkap Augie Fantinus ketika dihubungi kumparan, Minggu sore.
Menurut Augie Fantinus, ibadah pelepasan berjalan lancar dan khidmat. Keluarga besarnya hadir dalam acara itu.
“Keluarga juga banyak yang sayang dan peduli dengan papi, men-support mami, jadi banyak yang datang juga,” ucap Augie Fantinus.
Meski diselimuti rasa kehilangan yang begitu dalam, Augie Fantinus mengatakan ia dan keluarga sudah amat ikhlas merelakan kepergian sang ayah. Ia bersyukur tatkala almarhum tak perlu lagi melawan rasa sakitnya.
ADVERTISEMENT
“Kita, keluarga, walaupun bersedih, tapi tetap bersyukur. Ini adalah waktu yang paling tepat Tuhan memanggil papi supaya papi tidak sakit lagi, tidak juga merasakan susah. Dia enggak mau menyusahkan anak-anak dan istrinya,” ujarnya.
Augie Fantinus di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2019). Foto: D.N Mustika Sari/kumparan
Augie Fantinus kemudian menceritakan penyakit yang diderita sang ayah sebelum meninggal. Menurutnya, almarhum telah berjuang melawan penyakit komplikasinya.
“Awalnya HB-nya turun, coba ditransfusi terus juga. Akhirnya ada bakteri juga di paru-paru, mengarah ke darah, darahnya masuk ke ginjal. Ginjal papi itu sudah 30 tahun cuma satu. Jadi, dulu pernah sakit juga, pernah cancer, jadi ginjanya sudah diambil satu,” tutur Augie Fantinus.
Kehilangan satu ginjal membuat almarhum harus beberapa kali menjalani cuci darah. Namun, hal itu cukup berisiko baginya.
ADVERTISEMENT
“Akhirnya, di cuci darah keempat, tensinya ngedrop, ngebuat papi kejang-kejang juga. Akhirnya, ya, itu tanggal 10 kemarin, pagi pukul 4.30 WIB sudah tidak ada (meninggal) di ICU,” pungkas Augie Fantinus.