Jessica Iskandar Jadi Korban Penipuan, Merasa Tenang Berkat Suami
PerbesarADVERTISEMENT
Artis Jessica Iskandar ditipu oleh rekan bisnisnya, Steffanus. Perempuan 34 tahun itu mengalami kerugian sekitar Rp 9,8 miliar. Di tengah menghadapi persoalan itu, ia bersyukur karena ada sang suami, Vincent Verhaag, yang mendampinginya.
ADVERTISEMENT
Lewat unggahan di akun Instagramnya, Jessica Iskandar mengungkapkan, rasa terima kasih kepada Vincent yang telah memberikan dukungan kepadanya.
Perempuan yang kerap disapa Jedar itu merasa tenang berkat dukungan dan semangat yang diperlihatkan oleh suaminya. Berkat Vincent, Jedar bisa fokus untuk mengurus dua buah hatinya, El Barack Alexander dan Don Azaiah Jan Verhaag.
“Suami @v.andrianto terima kasih, ya, sudah support aku luar biasa! Karena semangat kamu, aku bisa lebih tenang dan fokus dengan @donverhaag dan @alexanderbarackel,” tulisnya.
Jedar menyampaikan harapan terkait persoalan yang tengah ia hadapi. Pemain film Dealova itu berharap, ia dan suaminya bisa memperoleh keadilan. “Doaku selalu agar kita diberikan kesehatan untuk melewati musibah ini, yakin kebenaran dan keadilan akan menang,” tulisnya.
ADVERTISEMENT
Jedar sudah melaporkan mengenai dugaan penipuan yang ia alami kepada pihak berwajib. Jedar memasukkan laporan ke Polda Metro Jaya pada 15 Juni 2022 lewat kuasa hukumnya, Fikri Gani. Laporan itu sudah diterima polisi.
Jedar kini menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mendalami laporannya. Jedar berharap, polisi bisa bekerja cepat sehingga tidak ada lagi korban seperti dirinya. Selain itu, Jedar ingin pelaku yang diduga menipunya bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya dan merasakan efek jera.
Di sisi lain, Jedar mendukung tim kuasa hukumnya yang membantunya dalam mengurus persoalannya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang telah memberikan dukungan kepadanya. “Suara kalian sangat berarti,” tulis Jedar.
Dugaan Penipuan yang Dialami Jessica Iskandar
Dugaan penipuan yang menyeret Jedar bermula dari dirinya pindah ke Bali pada 2020 lalu. Jedar lalu mendapatkan endorsement mobil dari Triip.id.
ADVERTISEMENT
Jedar saat itu diminta untuk mempromosikan mobil Alphard di akun Instagram pribadinya. Ia akan dipinjamkan mobil itu selama satu minggu.
Jedar menyebutkan, ia berhubungan dengan seorang perempuan yang bernama Claudia. Singkat cerita, Jedar diajak bertemu dengan atasannya Claudia, Christoper Steffanus Budianto alias Steven.
Steven merupakan komisaris Triip.id. Steven bersama kekasihnya, Tifanny, ingin makan malam dengan Jedar. Setelah pertemuan itu, Jedar mengatakan, mereka membicarakan mengenai kerja sama bisnis.
“Kerja sama bisnis yang dimaksud oleh Steven adalah saya menitipkan mobil pribadi saya, Alphard dengan pelat nomor B 73 DAR untuk disewakan oleh Steven melalui Perusahaannya, Triip.id, selama satu tahun," kata Jedar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/7).
Karena percaya pada Steven, Jedar menyerahkan STNK dan BPKB mobilnya. Jedar tidak hanya menyerahkan Alphard, tapi juga mobil Mini Cooper miliknya untuk disewakan oleh Steven dengan pembagian hasil Rp 35 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
Ibu dua anak itu juga tergiur tawaran untuk membeli mobil dari Steven, yakni 4 unit Alphard, 2 unit Porsche, dan 1 unit Hummer. Kepada Jedar, Steven mengaku mobil-mobil tersebut merupakan gadaian dari beberapa orang.
“Dengan perjanjian, lewat dari 2 bulan [tidak dibayar] maka kendaraan yang digadaikan akan menjadi hak milik saya. Steven kembali menawarkan mobil-mobil tersebut untuk disewakan melalui Triip.id dengan pembagian keuntungan yang berbeda dari setiap mobil," tutur Jedar.
Selain itu, Jedar melanjutkan, Steven juga menawarkan untuk patungan membeli mobil Mercedes Benz Class, karena sudah ada penyewa dari salah satu kedutaan Besar Arab Saudi. Mobil itu akan digunakan sebagai kendaraan operasional Duta Besar.
“Serta satu [unit] Land Cruiser yang sudah ada penyewa dari corporate selama satu tahun,” ucap Jedar.
ADVERTISEMENT
Selain mobil-mobil mewah, Steven juga mengiming-imingi Jedar akan membeli USD 30 ribu miliknya dan dibayar sebesar Rp 15 ribu/USD.
Jedar menyadari dirinya mengalami penipuan setelah transferan uang yang dikirimkan Steven tidak pernah masuk rekening miliknya. Steven diduga mengirimkan bukti transfer palsu ke Jedar. Kini, Jedar tidak mengetahui keberadaan 11 mobil miliknya.
Vincent sempat menghubungi Steven. Steven mengakui bahwa dirinya melakukan penipuan. Hanya saja, Steven kini diduga melarikan diri ke Singapura.
"Total ada 11 mobil. Uangnya 30.000 USD ditotal Rp 9,8 M. Ada perjanjian masing-masing. Steven kabur ke Singapura dan saat Vincent berhasil mengontak Steven, Steven mengakui perbuatannya menipu saya," ujar Jedar.
Sementara itu, kuasa hukum Steffanus, Togar Situmorang, merasa kaget ketika mendengar keterangan yang disampaikan oleh Jedar saat konferensi pers. Sebab, kliennya berteman dengan Jedar dan Vincent.
ADVERTISEMENT
“Dia ada MoU kerja sama, kesepakatan terkait daripada rental mobil tersebut. Kalau dalam usahanya, itu, kan, kadang ada siklus naik turun. Artinya, kadang untung, kadang rugi," kata Togar saat dihubungi awak media, Jumat (15/7).
“Kalau pun ada mobil ini dan itu, artinya mobil itu disewakan atau tadinya milik orang lain dan seterusnya, itu wajib dibuktikan," lanjutnya.
Menurut Togar, angka kerugian yang mencapai Rp 9,8 miliar merupakan jumlah akumulatif. Ia menjelaskan bahwa ada mobil-mobil yang dibeli oleh Jedar dan Steffanus secara bersama.
“Artinya, oke dulu dia mau beli S 600, itu kan belinya berdua, beli bareng-bareng untuk mobil second, termasuk mobil Hummer yang dititipkan itu. Itu kan memang persetujuan Jedar juga, memang dia mau ada sewa gadai segala macam. Nah, kelebihannya wanprestasi, artinya gagal janji dari klien kami," ucap Togar.
Jedar sempat mengatakan bahwa Steffanus pernah mengirimkan bukti transaksi palsu padanya. Di awal kerja sama, Jedar memang mendapatkan keuntungan dari bisnis. Namun, lama-kelamaan, ia tidak menerima apa pun.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Togar meminta Jedar dan Vincent untuk membuktikan pernyataan mereka. “Mereka bilang ini transaksi palsu. Ayo duduk, buktikan, bawa dari bank, ada enggak tanda tangan dari bank, benar enggak masuk atau enggak, itu maksud saya," ujarnya.
Togar mengatakan, Steffanus sebenarnya ingin menyelesaikan masalah dengan Jedar dan Vincent secara kekeluargaan. Namun, ia melanjutkan, Jedar sudah membuat laporan ke polisi dan membicarakan mengenai permasalahan tersebut.
Pada saat memberikan keterangan, Togar menyatakan, Jedar dan Vincent telah menyebutkan nama lengkap kliennya. “Ini jelas merugikan klien kami juga,” ucapnya.
