Lukman Sardi: Pandemi COVID-19 Jadi Momen untuk Tunjukkan Solidaritas

13 Mei 2020 21:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukman Sardi. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lukman Sardi. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Merebaknya virus corona di Indonesia memberikan dampak yang cukup besar pada industri perfilman. Proses produksi dan perilisan film-film ditunda.
ADVERTISEMENT
Lukman Sardi termasuk salah satu pekerja film yang merasakan dampaknya. Beberapa produksi film yang sedang dijalaninya terpaksa berhenti hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
“Kalau aku sendiri, sebagai pelaku industri film, memang kayaknya cukup berasa karena, kan, gimana pun, kalau kita ngomong film, kita bekerja kalau memang berdasarkan produksi,” ucap Lukman Sardi di konferensi pers virtual Peluncuran Festival Film & Serial Online di GoPlay, Rabu (13/5).
Lukman Sardi. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Meski tidak melakukan produksi film di tengah merebaknya COVID-19, bukan berarti hal tersebut membuat dirinya dan para pekerja film lainnya pasrah.
“Kita tetap berupaya kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk tetap memberikan semangat dari diri kita sendiri, terutama juga buat kru-kru film. Dampaknya luar biasa banget karena (penghasilan) mereka tergantung dari sebuah proyek,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi seperti ini, pria berumur 48 tahun ini berusaha membantu dan memikirkan solusi untuk para pekerja film yang terkena dampak pandemi COVID-19.
“Selain menjadi momen yang kurang enak, ini menjadi momen yang buat aku pribadi dan teman-teman lain untuk menunjukkan solidaritas kita buat orang-orang film. Gimana kita harus saling bahu membahu supaya dalam situasi ini ada hal yang bisa kita lakukan untuk teman-teman yang lain juga. Dari situ, kita bisa berpikir kreatif, solusi-solusi apa yang bisa dilakukan,” tuturnya.
Aktor Lukman Sardi saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Adanya rangkaian Festival Film dan Serial Online di GoPlay, menurut Lukman Sardi, bisa membantu para pelaku film di Indonesia. Acara tersebut berlangsung mulai 13 Mei sampai 30 Juni mendatang.
Sebab, 20 persen hasil penjualan akses nonton film maupun serial yang ada di festival tersebut akan disalurkan kepada para pekerja film yang terdampak pandemi COVID-19 melalui Badan Perfilman Indonesia (BPI) sebagai bentuk apresiasi pekerja film.
ADVERTISEMENT
“Supaya paling tidak di masa-masa seperti ini mereka bisa survive sambil terus memikirkan prosedur apa yang bisa dilaksanakan untuk menjamin pada saat kita nanti misalnya boleh berproduksi kembali. Juga kesehatan dan segala macamnya bisa terjaga,” pungkas Lukman Sardi.