Melihat Ragam Budaya Taiwan dalam Pertunjukan 'The Heart of Asia'

28 Juni 2019 6:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Formosa Circus Art 'The Heart of Asia' Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Formosa Circus Art 'The Heart of Asia' Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok sirkus asal Taiwan, Formosa Circus Art (FOCA), menggelar pertunjukan bertajuk ‘The Heart of Asia’ di dua negara, Indonesia dan India. Sirkus ini merupakan representasi dari keberagaman budaya dan suku di Taiwan. Menggabungkan seni dari kebudayaan tradisional, lokal, jalanan dan pertunjukan dalam durasi 70 menit.
ADVERTISEMENT
Jakarta menjadi kota pertama dari rangkaian tur ini. Setelah dari ibu kota, FOCA akan tampil di Surabaya, Jawa Timur, lalu bertolak ke India dan tampil di New Delhi dan Chennai. John Chen selaku representative dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) menjelaskan alasan pertunjukkan digelar di Indonesia dan India.
“Karena dua negara ini banyak populasinya dan alasan lainnya dua negara ini banyak kebudayaan tradisionalnya,” kata John Chen dalam jumpa pers yang digelar di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (27/6).
Jumpa pers, 'The Heart of Asia' Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Pertunjukan sirkus ini tepat disebut sebagai sirkus modern karena menggabungkan beberapa elemen kesenian seperti tari, teater, dan akrobatik. Sebanyak 11 pemain sirkus yang terlibat dalam pertunjukan ini. Ada pun beberapa atraksi yang dilakukan adalah handstand di atas tumpukan kursi, bermain yoyo berukuran cukup besar.
ADVERTISEMENT
Ada pula juggling menggunakan topi, lalu seni bela diri wushu, dan masih banyak lagi. Secara keseluruhan terdapat empat bagian dalam pertunjukan ini. Dari masing-masing bagian ini kita bisa mempelajari secara singkat kebudayaan di Taiwan.
Rehearsal Formosa Circus Art 'The Heart of Asia' Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Pada bagian pertama ingin menunjukkan tentang budaya Timur (Asia Timur) berhubungan dengan posisi geografis dari Taiwan.
“Babak kedua adalah nuansa Hakka, salah satu suku di Taiwan. Jadi ada spirit, semangat suku Hakka di sana seperti memetik daun teh dan lain-lain, terlihat dalam bentuk tarian,” kata Lin, Chih-Wei selaku Founding Formosa Circus Art.
Selain suku Hakka dalam pertunjukan juga diangkat mengenai suku minoritas di Taiwan yakni suku Aborigin. Pemain sirkus yang mempertunjukkan sesi ini pun berasal dari suku minoritas lainnya yaitu suku Amei.
Rehearsal Formosa Circus Art 'The Heart of Asia' Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
“Babak keempat yaitu multicultural. Masyarakat Taiwan merupakan multicultural society. Jadi kalau kita nonton 70 menit kalian akan merasa mengenal masyarakat di Taiwan dan kesannya mendalam,” jelas Lin, Chih-Wei.
ADVERTISEMENT
Lee, Tsung-Hsuan selaku Artistic Director menjelaskan bahwa dalam pertunjukan juga menggunakan suara-suara dari alam, seperti suara ombak. Tata cahaya yang digunakan seakan membuatmu berimajinasi berada di pinggir pantai.
Ditemui secara terpisah salah satu pemain Hu, Chia-Hao turut menjelaskan perihal kostum yang digunakan. “Seperti kostum tradisional dan keahlian saya dalam Tai Chi. Aku akan melakukan juggling, acrobat dan Tai Chi. Aku rasa empat kali ganti kostum,” ujarnya.