Mola Chill Fridays Suguhkan Cerita Bermusik Nadin Amizah dan King Princess

6 April 2021 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan Nadin Amizah di Mola Chill Fridays pada Jumat (2/4). Dok. Mola TV.
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Nadin Amizah di Mola Chill Fridays pada Jumat (2/4). Dok. Mola TV.
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa bilang perempuan tak punya cerita dan tak mampu berekspresi? Hal ini tentu bertolak belakang dengan pemahaman yang dimiliki oleh Nadin Amizah dan King Princess, dua musisi perempuan yang memiliki karakter kuat atas genre musik dan keunikan lirik lagu pada karya-karyanya.
Nadin Amizah, musisi perempuan yang baru menginjak usia 20 tahun ini, diundang untuk bercerita lewat lagu-lagunya di program Mola TV, Mola Chill Fridays pada Jumat (2/4).
Dalam sesi ini, ia membawakan lagu berjudul “Bertaut” yang telah diputar hampir 50 juta kali di platform musik digital. Lewat lagu ini, Nadin menceritakan tentang Ibunya yang diharapkan juga dapat mewakili sudut pandang para pendengar tentang Ibunya masing-masing.
“Saat aku hancur, aku selalu disambut meriah oleh bundaku. Saat menjadi juara, apa lagi. Yang satu ini adalah lagu untuk bundaku, dan untuk bunda-bunda kalian semua. Lagu ini untuk merayakan bunda-bunda kita semua,” jelasnya
Tidak hanya menghibur penonton dengan nyanyian, Nadin juga menjawab beberapa pertanyaan penggemarnya yang sebelumnya ditanyakan melalui media sosial Mola TV. Salah satunya tentang mimpi yang ingin ia raih di masa depan. Tanpa berpikir panjang, musisi kelahiran tahun 2000 ini menyatakan ingin terus berekspresi tanpa harus memikirkan hiruk pikuk dan dinamisnya perkembangan industri musik.
“Aku tahu nanti akan ada overturn, musisi lain akan banyak datang. Tapi aku hanya ingin membangun legasi di mana ketika banyak musisi yang datang, aku tidak perlu memikirkan bagaimana caranya mengikuti tren,” ucapnya sambil berbincang bersama band pengiringnya.
“Nadin adalah Nadin,” tambahnya.
Nadin membuktikan bahwa perempuan juga memiliki cerita dan dapat berekspresi dengan bebas asal mau bersikap dewasa. Hal inilah yang lantas memengaruhi caranya dalam bermusik dan bertutur.
Di akhir, ia juga mengucap syukur dan merasa beruntung dapat dikelilingi oleh orang-orang yang mendewasakannya. “Kita semua sudah dewasa, ya?” tanya Nadin pada band sambil tertawa kecil.
Nadin dan band-nya di acara Mola Chill Fridays. Dok. Mola TV.
Begitu pula dengan King Princess, musisi kelahiran Brooklyn, New York ini beruntung memiliki orang-orang dan lingkungan yang mendukung perjalanannya dalam berkarya. Bermula dari mengerjakan PR di studio ayahnya, sampai akhirnya menemukan gairahnya di industri musik.
“Aku pertama kali mengenal musik karena bermain di studio Ayahku,” ceritanya kepada para penonton Mola Chill Fridays. “Apakah aku sedang menghidupi mimpiku sekarang? Tentu, aku dapat menulis musik yang bermakna dan bermain bersama band-ku.”
King Princess dan band-nya di acara Mola Chill Fridays. Dok. Mola TV.
King Princess mulai dikenal setelah merilis single dengan judul “1950”, yang bukan hanya mendapatkan perhatian publik tetapi juga musisi ternama Inggris, Harry Styles, yang membuat cuitan di Twitter menggunakan lirik lagu tersebut. Alhasil, lagu tersebut telah diputar sebanyak 391 juta kali di berbagai platform musik digital sampai hari ini.
Musisi dengan nama asli Mikaela Straus ini memadukan genre retro-pop dengan gayanya yang quirky. Ketika ditanya alasannya, Straus menyebutkan bahwa dirinya telah melihat banyak sekali perempuan berbakat yang akhirnya tertahan oleh ego laki-laki.
Walau kebanyakan lagunya mengisahkan kisah pengalaman patah hati, Straus tetap menyelipkan pesan tentang kekuatan perempuan yang dapat melewati banyak tantangan. Lewat lagu Homegirl”, “Prophet”, “Cheap Queen”, dan “Pain”, perempuan berusia 22 tahun ini menyelipkan makna tersirat tentang sudut pandang perempuan yang dirasakan masih jarang terwakilkan. Dirinya percaya bahwa perempuan bisa bersuara, berdaya, dan berkarya.
Penampilan King Princess dengan gitar bass-nya di acara Mola Chill Fridays. Dok. Mola TV.
Pada akhir sesi, baik Nadin Amizah dan King Princess menyatakan keinginannya untuk merentangkan sayap lebih lebar lagi dalam berekspresi lewat musik. Nadin bercita-cita suatu hari nanti dapat berkolaborasi dengan musisi nasional maupun internasional yang ia gemari; seperti musisi legendaris Tanah Air Iwan Fals, grup musik Hyukoh dari Korea Selatan, serta produser musik Novo Amor dari Wales.
Sedangkan King Princess menyatakan keinginannya untuk datang dan tampil di Indonesia. “Aku sangat senang dapat tampil untuk Indonesia, tempat yang semoga saja bisa segera kudatangi,” pungkasnya dengan gaya nyeleneh bak rockstar.
Sapa hangat King Princess kepada penonton Mola Chill Fridays. Dok. Mola TV.
Melihat karakter dan keberanian dua musisi perempuan ini, Mirwan Suwarso yang mewakili Mola TV memberikan apresiasi dan berdedikasi untuk selalu memberikan tayangan musik yang terbaik. “Mereka berdua mampu memanfaatkan kesempatan dengan sangat baik dan membuktikan bahwa menjadi berbeda adalah hal yang tetap bisa diterima dan sukses,” ucapnya.
Mirwan juga menjelaskan bahwa Mola Chill Fridays terus memberikan kesempatan bagi penonton untuk bertanya secara langsung kepada musisi yang diundang lewat kolom komentar Instagram dan utas pembicaraan di Twitter. Jadi, penonton tidak akan merasa monoton dan satu arah.
Dengan bergabung menjadi pelanggan Mola TV, seluruh episode program Mola Chill Fridays dapat diputar kembali. Mulai dari Rp 12.500 per bulan, kita bisa menikmati tayangan menarik Mola TV. Aplikasi Mola TV dapat diunduh melalui App Store, Google Play, atau melalui situs resmi Mola TV di sini.