Oka Antara Senang Parasite Menang Oscar: Filmmaker Asia Mulai Unjuk Gigi

12 Februari 2020 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktor Oka Antara. Foto: Aria Pradana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktor Oka Antara. Foto: Aria Pradana/kumparan
ADVERTISEMENT
Aktor Oka Antara turut bahagia karena film Parasite asal Korea Selatan berhasil memenangkan kategori Best Picture di Oscar 2020. Film garapan sutradara Bong Joon Ho itu berhasil mengalahkan sederet film Hollywood lain seperti Ford v Ferrari, The Irishman, Jojo Rabbit, Joker, Little Women, Marriage Story, 1917, dan Once Upon a Time in Hollywood.
ADVERTISEMENT
Menurut Oka Antara, Parasite bisa mewakilkan budaya Asia dalam segi perfilman. Hal ini juga mewujudkan bahwa gelaran The Academy Awards atau Oscar bukan hanya milik Hollywood, tapi juga semua negara di dunia.
"Seneng banget, sih, karena itu merepresentasikan Asian culture, bagaimana filmmaker Asia sudah mulai unjuk gigi dari segi penceritaan, konsep bercerita, bahkan teknis pengambilan gambar," kata Oka Antara saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Aktor Oka Antara. Foto: Aria Pradana/kumparan
Bintang film Nanti Kita Cerita Hari Ini Tersebut mengatakan bahwa dirinya merasakan sensasi yang berbeda ketika menyaksikan film Parasite. Meskipun ceritanya sederhana, namun pengambilan gambarnya tak membosankan dan memanjakan mata.
"Menurut saya itu penting, karena dari referensi film-film luar yang sudah mulai tawar menurut saya, datanglah filmmaker Asia yang lebih refreshing dari segi directing, bahkan dari akting sekalipun dan berani menggunakan bahasa ibunya, bangga. Dan bahkan, menunjukkan kalau film bukan hanya milik filmmaker Hollywood dan Barat, tapi film juga milik kultur seluruh dunia," ujar pria 38 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Setelah melihat Parasite berjaya di Oscar 2020, apakah Oka Antara yakin filmmaker asal Indonesia bisa menyusul Korea Selatan di perhelatan film bergengsi itu?
"Kalau kayak kita lihat kayak Bong Joon-Ho itu, dia Sudah bikin film bagus dari zaman The House, Memoar of Murder. Cuma sepertinya, untuk masuk Oscar itu, 'kan, butuh publisitas. Jadi, filmmaker dan produser dari filmmaker itu harus menyediakan dana dan waktu untuk mempromosikan filmnya di Oscar, jadi enggak random gitu saja," tutur Oka Antara.
"Mereka juga harus menyediakan waktu dan uang untuk mengajak wartawan screening. Seperti itu kalau di Oscar. Ini hanya momentum saja. Tapi, saya pikir dari semua filmnya Bong Joon Ho, ini yang paling di-push untuk ke masyarakat. Makanya banyak screening-screening," imbuhnya.
Poster film 'Parasite'. Foto: Dok. IMDb
Oka Antara melanjutkan bahwa Indonesia bisa menyusul langkah Korea Selatan di Oscar apabila ada kerja sama yang baik antara pembuat film, produser, dan juga publisis.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa, kalau publisisnya mempromosikan di filmnya yang lain, bisa jadi juga. Kalau menurut saya, film Indonesia enggak bisa bergerak sendiri dari segi sineas. Ide tuh enggak bisa ditaruh doang, harus ada promosi dan publisitas," kata Oka Antara.
"Menurut saya, filmmaker Indonesia semua sudah siap, cuma masalah mau enggak meluangkan dana, waktu untuk nge-push karyanya untuk di-screening-in untuk juri-juri Oscar. Film saya dulu, Sang Penari, yang punya BASE, dia naruh screening banyak sekali di Amerika supaya orang mau lihat. Jadi, itu harus pakai uang kita sendiri. Bukan karena juri suka terus dia perjuangin, enggak, tapi kita sendiri," sambungnya seraya menutup obrolan.
Selain meraih Best Picture, film Parasite juga memperoleh tiga piala Oscar dalam kategori Best Original Screenplay, Best Director, dan Best Foreign Language Film.
ADVERTISEMENT