Penari Tradisional Jajang Bagus Debut Sebagai Penyanyi Lewat Masih (Menunggumu)

15 September 2020 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajang Bagus. Foto: Dok. Jajang Bagus
zoom-in-whitePerbesar
Jajang Bagus. Foto: Dok. Jajang Bagus
ADVERTISEMENT
Jajang Bagus mengawali kariernya di dunia hiburan sebagai seorang penari tradisional. Ia mulai menari sejak usianya 9 tahun.
ADVERTISEMENT
Selain menari, Jajang juga mengeksplorasi kemampuan lain dalam dirinya. Ia pernah ikut paduan suara, jadi vokalis band, penyiar radio, hingga menjadi perwakilan lomba solo vokal di berbagai ajang.
Saat ini, Jajang siap memulai petualangan baru, yakni menjadi penyanyi profesional. Ia akan debut sebagai penyanyi lewat lagu Masih (Menunggumu).
Jajang Bagus. Foto: Dok. Jajang Bagus
Lagu tersebut diciptakan oleh Donna Angel. Ketika pertama mendengarkan lagu itu, solois asal Malang, Jawa Timur, itu langsung yakin untuk menjadikan Masih (Menunggumu) sebagai single debutnya.
"Wah gila sih. Pertama denger draft dari teman-teman, aku langsung relate gitu. Berkaca dari pengalaman hidupku tentang berharap dan kehilangan, aku semakin menyadari bahwa lagu ini tuh bermakna dalem banget. Makanya tanpa banyak pertimbangan, aku langsung pengin lagu ini jadi single debutku," ucap Jajang Bagus berdasarkan keterangan tertulis yang diterima kumparan, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Video klip Masih (Menunggumu) juga sudah selesai digarap. Proses syuting video klip dilakukan di Bandung, Jawa Barat, dan Prialangga bertugas sebagai sutradara video klip tersebut.
Jajang Bagus. Foto: Dok. Jajang Bagus
"Konsep MV-nya lebih menekankan bagaimana seseorang yang susah untuk kembali dalam hubungan. Ini digambarkan dengan pengadeganan-pengadeganan jarak dekat, namun terlihat sangat jauh. Kayak sudah tidak satu frekuensi lagi,” jelas Prialangga.
Masih (Menunggumu) sendiri berkisah tentang pengharapan yang tak berujung. Tempo pelan dan nuansa melankolis dari lagu ini memang benar-benar mencerminkan arti dari sebuah penantian; pengorbanan, air mata, dan juga keputusasaan.
Lagu tersebut kini sudah bisa didengar di berbagai platform digital. Jajang Bagus berharap 'anak pertamanya' ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Deg-degan rasanya. Semoga lagu ini bisa diterima oleh semua pendengarnya. Terlebih mereka yang telah merasakan sakitnya menunggu dan pahitnya kehilangan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT