Penjelasan Martin Scorsese soal Kritik Pedasnya pada Film-film MCU

5 November 2019 15:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Martin Scorsese. Foto: AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS
zoom-in-whitePerbesar
Martin Scorsese. Foto: AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, salah satu sutradara legendaris Hollywood, Martin Scorsese, membuat pernyataan mengejutkan. Dia menyebut film-film superhero Marvel Cinematic Universe (MCU) bukanlah sebuah sinema, tanpa menontonnya terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Aku sudah coba (menonton film-film MCU), tapi itu bukan sinema. Jujur saja, yang bisa aku pikirkan tentang mereka, sebagus apa mereka dibuat, dengan aktor-aktor yang telah bekerja keras, (film-film tersebut) adalah taman hiburan. Ini bukan sinema yang menampilkan manusia, yang mencoba menyampaikan pengalaman emosional dan psikologis kepada manusia lain," jelasnya seperti dikutip majalah Empire.
Martin Scorsese. Foto: AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS
Ucapannya membuat beberapa orang kecewa, terutama mereka yang terlibat di film-film MCU. James Gunn, sutradara trilogi film 'Guardians of the Galaxy', adalah salah satunya.
Gunn mengaku kecewa mendengar komentar Scorsese. Padahal, sutradara berumur 76 tahun itu adalah idolanya. Dia pun menumpahkan isi hatinya lewat akun Twitter-nya.
"Martin Scorsese adalah satu dari lima pembuat film favoritku. Aku sangat marah saat orang-orang mengkritik film 'The Last Temptation of Christ' padahal mereka belum menonton filmnya. Aku sedih, sekarang dia mengkritik film-filmku dengan cara yang sama," tulisnya.
James Gunn. Foto: AFP/CARL COURT
Baru-baru ini, Scorsese memberikan penjelasan soal komentar pedasnya terhadap film-film MCU di laman opini editorial The New York Times. Tidak, penjelasan tersebut bukanlah klarifikasi Scorsese, melainkan sebuah tulisan untuk menyempurnakan kritiknya.
ADVERTISEMENT
"Aku tahu kalau aku (saat ini) lebih muda, aku mungkin senang dengan film-film (MCU) ini. Bahkan mungkin, aku ingin membuatnya. Tapi, aku tumbuh dengan melakukan dan mengembangkan rasa tentang film, tentang apa yang bisa dilakukan dari itu. Itu jauh dari dunia Marvel, seperti halnya kita di Bumi, (kamu) di Alpha Centauri (bintang paling cerah dalam rasi Centaurus)," kata sutradara 76 tahun itu.
Scorsese melanjutkan, semua pembuat film di eranya telah memperjuangkan sinema agar dianggap sebagai sebuah seni. Tentunya, setara dengan sastra, musik, hingga tarian. Contohnya, seperti film-film garapan Alfred Hitchcock, Sam Fuller, dan Jean-Luc Godard.
Poster film 'Avengers: Endgame' Foto: IMDb
“60 atau 70 tahun kemudian, kami masih menonton film-film itu dan mengagumi mereka (para sutradara). Tapi, apakah itu sensasi dan shock yang terus-terusan kita alami? Aku kira tidak,” jelas pria yang membesut film 'Taxi Driver' itu.
ADVERTISEMENT
Martin Scorsese kemudian berpendapat, meski MCU mungkin menampilkan unsur-unsur sinema, film-film tersebut gagal mengambil risiko, menjadikannya mudah untuk diprediksi.
"Yang tidak ada (dalam film-film MCU) adalah wahyu atau ilham, misteri atau bahaya emosional. (Film-film MCU) tidak ada yang berisiko," ucapnya.
Martin Scorsese. Foto: AFP/VALERIE MACON
Menurut Scorsese, film dibuat untuk memenuhi serangkaian permintaan tertentu. Film juga dirancang sebagai variasi untuk sejumlah tema.
"Mereka (film-film) adalah sekuel-sekuel dari sebuah nama, tetapi mereka juga remake sebuah roh, dan semua yang ada di dalamnya secara resmi disetujui karena itu tidak benar-benar bisa dilakukan dengan cara lain. Itulah sifat waralaba film modern. Penelitian pasar, diuji penonton, diperiksa, dimodifikasi, diubah, dan direnovasi sampai mereka siap untuk dikonsumsi," terang pria yang menggarap film 'The Irishman' ini.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, belum ada sosok yang mengomentari pernyataan terbaru Martin Scorsese terkait kritik pedasnya terhadap film-film MCU.
Apakah James Gunn akan kembali buka suara? Kita lihat saja.