news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penyanyi Yahudi Selotip Mata Agar Tidak Lihat Wanita saat Konser

5 Desember 2017 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yonatan Razel (Foto: Twitter/@YuvalUngar)
zoom-in-whitePerbesar
Yonatan Razel (Foto: Twitter/@YuvalUngar)
ADVERTISEMENT
Seorang penyanyi Yahudi Ortodoks menutup matanya dengan selotip sepanjang konser di Yerusalem. Hal ini dia lakukan agar tidak melihat wanita yang berdansa di depannya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan The Independent, Selasa (5/12), Yonatan Razel terlihat bernyanyi dan bermain keyboard dengan mata tertutup selotip hitam. Menurut juru bicaranya, penyanyi Israel kelahiran New York ini melakukan hal itu demi menjaga pandangan dan agar tidak tergoda oleh para wanita yang sedang asyik berdansa.
Pria 44 tahun ini memang seorang penganut Yahudi Ortodoks tulen yang memegang prinsip-prinsip agamanya dengan ketat. "Ini adalah keputusan pribadinya agar matanya tidak selalu terbuka di hadapan wanita yang berdansa. Setelahnya dia melepaskan tutup mata dan melanjutkan tampil," ujar juru bicara Razel.
Penyanyi peraih penghargaan itu telah menikah dan tinggal di Yerusalem dengan istri dan tiga anaknya.
Aksi panggung Razel ternyata tidak menyenangkan semua orang. Kecaman datang dari organisasi wanita Israel Na'amat yang mengatakan tindakan itu adalah bentuk dari "ekstremisme beragama".
ADVERTISEMENT
"Seberapa jauh ekstremisme beragama ini? Siapa rabbi yang mendorong tindakan aneh itu?" kata Na'amat dalam pernyataannya di Facebook.
Menurut panitia penyelenggara festival musik Tzama Hasidic tempat Razel tampil, penyanyi berusia 44 itu sudah sering tampil di depan wanita. Matanya ditutup justru untuk menghormati para wanita penggemarnya. "Tidak ada alasan lain atas tindakannya tersebut," ujar panitia.
Yonatan Razel (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Yonatan Razel (Foto: Wikimedia Commons)
Yahudi Ortodoks adalah satu dari banyak sekte Yahudi di seluruh dunia, dengan ciri khas pakaian serba hitam dengan topi. Mereka mengklaim memurnikan ajaran Yahudi yang telah terkotori dengan sekulerisme.
Namun pada praktiknya, Yahudi Ortodoks menuai kecaman karena dianggap terlalu ekstrem. Salah satunya adalah melarang wanita kuliah karena dianggap "bertentangan dengan Taurat".
Di Inggris sendiri ada sekitar 30 ribu Yahudi Ortodoks. Salah satu sekte Yahudi paling ekstrem di London bahkan melarang wanita mengemudi mobil sendiri.
ADVERTISEMENT