Pernah Gagal Beternak Ayam, Denny Sumargo Ngaku Terpaksa Terjun ke Dunia Hiburan

27 Juli 2020 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Denny Sumargo ditemui di acara Rexona Luncurkan Kampanye ‘Gerak Tak Terbatas’. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Denny Sumargo ditemui di acara Rexona Luncurkan Kampanye ‘Gerak Tak Terbatas’. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
ADVERTISEMENT
Denny Sumargo sebelum terjun ke dunia entertainment dikenal sebagai seorang pemain basket. Pria 38 tahun ini pernah bergabung dengan sejumlah klub papan atas Tanah Air, salah satunya adalah Satria Muda.
ADVERTISEMENT
Sejumlah penghargaan pernah ia peroleh saat menjadi pemain basket. Misalnya, ia pernah merengkuh penghargaan MVP liga basket pada 2005.
“Aku itu main basket udah lama dari aku umur 16 tahun. Terus aku main 11 tahun sebagai pebasket profesional,” kata Denny dalam kanal YouTube Gilang Dirga.
Denny Sumargo. Foto: Munady Widjaja
Pemain film 5 cm ini memutuskan pensiun sebagai pebasket profesional pada usia 28 tahun. Dia pensiun karena bercita-cita ingin kerja kantoran atau dagang.
“Tapi enggak berhasil dua-duanya,” ucap Denny Sumargo.
Denny mengungkapkan dirinya pernah memiliki peternakan ayam. Namun, usahanya tersebut tidak sukses.
“Pernah (ada) peternakan ayam enggak jalan. Enggak laku. Akhirnya aku bangkrut,” tutur Denny.
Denny Sumargo. Foto: Munady Widjaja
Usai bangkrut, Denny mendapat tawaran dari sebuah rumah produksi. Dia diajak untuk main film.
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran Makassar itu menerima tawaran tersebut mengingat kondisi finansialnya tengah memburuk. Meski begitu, Denny mengatakan sebenarnya tidak nyaman terjun ke dunia hiburan.
“Aku awalnya enggak terlalu suka entertainment. Makanya aku memang enggak lari ke sana, cuma karena keadaan aja sih,” ungkap Denny.
Denny harus bergelut dengan batinnya selama hampir lima tahun karena merasa tidak cocok di dunia entertainment. “Enggak ketemu enaknya di mana, kayak bukan duniaku,” ucapnya.
Kendati demikian, Denny berusaha untuk menjalaninya. Seiring berjalannya waktu, ia akhirnya bisa menikmati kondisinya.
“Ternyata segala sesuatu memang kalau kita belajar untuk menerima baru kita menemukan nikmatnya,” tutup Denny Sumargo.