Pesinetron Arbani Yasiz Cerita Kesulitan Menjadi Dubber Film Animasi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain Arbani, film animasi tersebut juga diisi oleh Ranty Maria, Lukman Sardi, hingga Robby Purba. Rencananya, film animasi tersebut bakal tayang di bioskop pada 9 Januari 2020 mendatang.
Meski bukan kali pertama dirinya menjadi seorang dubber, tapi Arbani Yasiz tetap mengalami kesulitan.
Selain itu, pria 25 tahun tersebut mengungkapkan sebelum syuting, dia sempat sakit radang tenggorokan.
"Pertama suara, H-2 kita dubbing, suara sempat hilang karena sempat sakit radang. Terus gue jadwal pertama yang dubbing. Jadi belum ada tuh suaranya Ranty Maria, Robby Purba, Lukman Sardi, yang membantu guide," katanya.
ADVERTISEMENT
"Jadi guide itu dari bahasa Inggris aslinya Titus, jadi itu kesulitannya juga. Karena kita harus mengubah kata-katanya biar timing-nya sama, intonasinya sama, gitu-gitu sih," imbuhnya.
Pesinetron 'Tukang Ojek Pengkolan' itu mengatakan untuk menjaga suaranya agar tetap stabil, dirinya hanya minum air putih, hingga menjauhi makanan yang berbau santan.
"Kadang juga minta air putih hangat biar tenggorokan enggak kering-kering banget, yang penting jangan minum es. Makan juga hati-hati banget, gue enggak makan yang pedas-pedas dan yang kayak santan," terangnya.
Walaupun baru dua kali menjadi seorang dubber, Arbani merasa ketagihan untuk kembali lagi menjajal profesi tersebut. Ia mengaku, sinopsis yang ditawarkan menjadi salah satu alasannya untuk menerima ajakan tersebut.
"Dan ini gue juga suka karena memang genrenya kan kartun animasi, mengangkat tema animasi. Jadi kita ada memecahkan misteri, jadi seru juga. nge-dubbing-nya jadi fun aja," jelasnya.
Pemain sinetron 'Roman Picisan The Series' itu mengaku ada perbedaan antara menjalani profesi sebagai aktor dengan dubber. Arbani bilang, seorang dubber menghabiskan banyak waktu di dalam studio.
ADVERTISEMENT
"Kalau syuting kan kita yang membuat suasana itu kan, kita rame-rame. kalau ada yang sendiri ya sendiri, cuma kan kalau scene-nya ramai-ramai ya, kita biasa main syuting, ya seperti itu lah. Reaksi kita bakalan pas karena kita melakukan itu. Kalau dubbing kan enggak, fokusnya hanya suara sedangkan kita itu di ruang dubbing, kita duduk, berdiri, nonton tv, pakai mic," tuturnya.
Perlu diketahui, film animasi 'Titus, Mystery of the Enygma' bercerita tentang Titus, tikus detektif pecinta misteri, dan teka-teki (puzzle) yang tinggal di Kota Steamburg.
ADVERTISEMENT
Dalam petualangannya sebagai detektif, ia ditemani oleh kelinci pesulap bernama Bobit serta kadal cantik bernama Fira, yang juga seorang pilot amatir yang gemar bertualang.
Titus dan teman-temannya hidup di zaman yang mana, tenaga uap adalah masa depan, dan teknologi tumbuh dengan cepat. Mereka bertiga bersama-sama akan membongkar kejahatan yang terjadi di Kota Steamburg.
Salah satu musuh terbesar mereka adalah kucing bernama Bulpan. Memulai kariernya sebagai pencopet, Bulpan yang berbadan gemuk ini bekerja keras menjadi penjahat yang sangat Iihai. Dia bahkan menyingkirkan pimpinan geng sebelumnya, dan menjadi pimpinan geng yang baru.
Untuk menyembunyikan kejahatannya, Bulpan memiliki profesi Iain yaitu sebagai pebisnis properti dan energi hingga sosoknya terkenal di Kota Steamburg.