Pevita Pearce dan Julie Estelle, Aktris yang Genjot Fisik Demi Peran

15 Oktober 2019 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komparasi Artis Foto:  Putri Sarah Arifira/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komparasi Artis Foto: Putri Sarah Arifira/Kumparan
ADVERTISEMENT
Pecinta film Indonesia tentu kenal dengan dua dara blasteran, Pevita Pearce dan Julie Estelle. Keduanya terkenal sangat jago berakting di berbagai film, mulai dari drama, horor, hingga laga.
ADVERTISEMENT
Mereka juga selalu mengedepankan totalitas dalam berakting. Tidak jarang mereka rela melakukan latihan fisik ekstra demi sebuah peran.
Karena itu, menarik tentunya melihat seperti apa perjalanan karier mereka.
1. Memulai dari film drama
Pevita Pearce Foto: Instagram @pevpearce
Sebelum menjadi bintang film, dara berdarah Wales, Pevita Pearce, sudah sering menjadi bintang iklan. Pada 2005, ia lolos casting untuk berperan di film 'Denias, Senandung Di Atas Awan' karya John de Rantau yang sempat dikirim untuk mewakili Indonesia di Academy Awards 2006.
Dua tahun berselang, Pevita lagi-lagi berperan di film drama 'Lost in Love'. Film itu membawa Pevita masuk menjadi salah satu nominasi di Festival Film Indonesia 2008.
Sementara di tahun 2012, Pevita bermain di film '5 cm'. Di film tersebut, Pevita diharuskan mendaki gunung Semeru di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Berhasil berperan dengan baik, Pevita dan sederet cast lain pun sukses membuat tren naik gunung di kalangan remaja, khususnya anak kuliahan, semakin meningkat.
Film drama tersukses dari Pevita adalah 'Tenggelamnya Kapan Van Der Wijk' (2014). Film yang mengadaptasi novel karya Hamka ini membawa Pevita menang di berbagai ajang. Mulai dari Festival Film Bandung, Indonesian Choice Awards, dan Nickelodeon Kids Choice Awards.
Julie Estelle saat menghadiri fashion show Kate Spade Spring 2020 di New York Fashion Week. Foto: dok. Kanmo Group
Sama seperti Pevita, dara berdarah Prancis, Julie Estelle, juga memulai karier melalui film drama. Bahkan film pertamanya, yakni 'Daun Di Atas Bantal' (1998), juga sempat dikirim ke Academy Awards untuk bersaing di kategori 'Best Foreign Film'.
Pada 2005, Julie berperan di dua film drama sekaligus, 'Dealova' dan 'Alexandria'. Dua film tersebut melambungkan nama Julie yang sempat memenangkan 'Most Favorite Rising Star' di MTV Indonesia Movie Awards.
ADVERTISEMENT
Selama kariernya, Julie terus mencoba berperan di film lintas genre selain drama, mulai dari horor hingga komedi. Pada 2016 ia menerima tawaran untuk bersanding dengan Tio Pakusadewo di film 'Surat dari Praha'.
Berkat film tersebut, Julie memenangkan dua penghargaan di Indonesian Movie Actor Awards, yakni 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' dan 'Pasangan Terbaik' bersama Tio Pakusadewo.
Dalam dua tahun belakangan, Julie terlibat lagi di film drama, 'Milly & Mamet' (2018) dan 'Lagi Lagi Ateng' (2019). Namun, dua film drama tersebut berbalut nuansa komedi.
2. Meriahkan industri film horor Indonesia
Pevita Pearce pertama kali bermain film horor pada 2018 melalui 'Ketika Iblis Menjemput'. Dalam film yang disutradarai oleh Timo Tjahjanto itu, Pevita adu akting dengan Chelsea Islan, Karina Suwandi, dan Sumo Rafael.
ADVERTISEMENT
Dalam film tersebut, Pevita berhasil berperan dan menjadi lawan main yang cukup baik. Ekspresi ketakutannya dalam film terpancar begitu nyata. Apalagi, tokoh Maya yang ia perankan memang sempat diganggu oleh hantu mengerikan dalam hutan yang gelap dan kelam.
Namun, Pevita memang belum pernah lagi berperan di film horor setelah film 'Setelah Iblis Menjemput'. Mulai dari tahun ini sampai seterusnya, Pevita sepertinya akan lebih fokus untuk berperan di film-film laga bersama Jagad Bumilangit.
Berbeda dari Pevita, Julie Estelle sudah berperan di film horor sejak 'Kuntilanak' (2006). Di masanya, film tersebut bahkan membawa tren horor di Indonesia dan sempat dibuat hingga tiga film, yakni 'Kuntilanak 2' (2007) dan 'Kuntilanak 3' (2008), yang juga Julie bintangi.
ADVERTISEMENT
Memasuki 2010, Julie coba cari tantangan baru dan bermain di film horror thriller bertajuk 'Rumah Dara'. Bukan cuma harus pandai memainkan ekspresi, film ini menantang fisik Julie lebih jauh ketimbang trilogi 'Kuntilanak'.
Film horor terakhir Julie adalah 'Gerbang Neraka' yang rilis pada 2017. Sejak tahun itu hingga kini, Julie memang lebih sibuk bermain film lama, mirip seperti Pevita.
3. Latihan ekstra untuk film laga
Setelah sekian lama berkarier, akhirnya Pevita berkesempatan untuk bermain di film laga bertajuk 'Buffalo Boys' pada 2018. Dikepalai Mike Willuan, sutradara asal Singapura, film hybrid wild west dan sejarah nusantara ini juga dibintangi oleh Yoshi Sudarso, salah satu pemeran di serial 'Power Rangers'.
Tahun ini, Pevita diumumkan terlibat dalam proyek adaptasi film dari komik-komik jagoan Indonesia, Bumilangit. Pevita ditunjuk untuk menjadi bintang utama di film 'Sri Asih' (2020) yang disutradarai oleh Upi.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, Pevita mengungkap bahwa ia sudah 9 bulan melatih tubuhnya agar bisa berperan prima sebagai Sri Asih. Melalui Instagram dapat dilihat betapa kerennya Pevita saat melakukan proses angkat beban guna membesarkan otot.
Bagi Julie Estelle, film laga pertamanya adalah 'The Raid 2: Berandal' (2014). Dua tahun berselang, Julie kembali dipersatukan dengan Iko Uwais di film 'Headshot'.
Berbeda dari sebelumnya, Julie melakoni latihan fisik ekstra untuk proyek film 'Headshot'. Iko pun membantu proses latihan fisik Julie dan hasilnya? Otot Julie benar-benar menjadi besar seperti atlet profesional.
Latihan di film 'Headshot' membuat Julie kian gemar melakukan latihan fisik ekstra di berbagai film laga, seperti 'The Night Comes For Us' (2018) dan 'Foxtrot Six' 2019. Karena itu, tubuh Julie selalu terlihat sehat, keren, dan berotot di film-film laga.
ADVERTISEMENT