news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Produser 'The Hunger Games': Film Indonesia Punya Potensi

19 Oktober 2018 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jon Kuyper. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jon Kuyper. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
ADVERTISEMENT
Untuk merayakan hari jadinya, Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) membuat sebuah workshop film di Grandkemang Hotel Jakarta, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (19/10).
ADVERTISEMENT
Dalam workshop tersebut, Mira Lesmana, produser film ‘Gie’, ‘Ada Apa Dengan Cinta?’, dan ‘Laskar Pelangi’, hadir sebagai pembicara bersama Jon Kuyper, produser film blockbuster Hollywood, termasuk ‘Mad Max’, ‘Hunger Games’, dan ‘The Hobbit’.
Selama workshop, Jon Kuyper terus menceritakan pengalamannya menjadi produser film-film Hollywood yang telah terbukti mampu menjadi barometer sineas Internasional. Ia kemudian menceritakan alasan utama dirinya tertarik untuk menjadi seorang produser film.
“Aku suka menonton film, aku suka proses pembuatan film, aku suka mengimajinasikan sebuah skrip dan bagaimana rupa film tersebut jika nantinya sudah dirilis. Itu serunya menjadi produser. Melihat bagaimana sebuah ide bisa terkonversi menjadi sebuah film,” ungkap Jon.
Jon menyatakan bahwa ia suka melihat perkembangan industri film Indonesia yang cukup pesat. Tertarik untuk bekerja sama dengan pelaku industri film Indonesia, Jon menyatakan bahwa Indonesia masih memerlukan beberapa sumber daya jika ingin bisa mencakup pasar film Internasional.
ADVERTISEMENT
“Beberapa film berskala besar perlu studio yang juga besar dan memadai. Saat ini, Indonesia sudah punya satu studio di Batam kalau tidak salah, di beberapa negara Asia Tenggara lain, seperti Singapura dan Malaysia, juga sudah mulai memiliki studio film yang memadai,” tuturnya.
Selain itu, Jon pun menuturkan bahwa pemerintah Indonesia perlu lebih banyak memberi kontribusi dalam berbagai lini, seperti pendanaan dan proses pembuatan visa. Hal tersebut berguna untuk menarik perhatian pelaku industri film asing, khususnya Hollywood, agar mau berkecimpung juga di industri Indonesia.
Workshop APROFI. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Workshop APROFI. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
“Negara ini sebenarnya punya banyak arsitektur dan daerah yang bagus untuk dijadikan latar sebuah film. Jika pemerintah berani untuk ambil bagian, akan ada perubahan besar di industri film Indonesia,” kata Jon.
ADVERTISEMENT
Jon membeberkan bahwa ia tahu banyak film Hollywood yang sudah menjadikan Indonesia sebagai destinasi lokasi pengambilan gambar. Beberapa aktor, seperti Yayan Ruhiyan, Ikko Uwais, dan Joe Taslim, juga telah menaklukkan kancah perfilman Hollywood.
Ia sadar ada beberapa orang di balik layar industri film Indonesia, yang memiliki potensi besar dalam membangun dan memperkenalkan wajah film Indonesia ke mancanegara. Lantas, apa lagi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas industri film Indonesia menurut Jon?
“Film Indonesia punya potensi. Menurutku, pelaku industri film Indonesia saat ini harus mulai berani untuk keluar, mengikuti festival film atau film market atau workshop seperti ini yang digelar di luar negeri. Dengan begitu, kesempatan kerja sama akan terbuka lebar dan pelaku industri film Indonesia, bisa membuat film berskala internasional atau film Indonesia yang bisa diterima di banyak negara lain,” imbuh Jon Kuyper.
ADVERTISEMENT