Rhoma Irama Bongkar Awal Mula Konflik antara Musik Dangdut dan Rock

26 Desember 2021 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vokalis grup musik dangdut Soneta Group Rhoma Irama beraksi saat tampil pada acara "RE:Creating" di Bengkel Space SCBD, Jakarta, Senin (20/12/2021). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Vokalis grup musik dangdut Soneta Group Rhoma Irama beraksi saat tampil pada acara "RE:Creating" di Bengkel Space SCBD, Jakarta, Senin (20/12/2021). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Industri musik sempat terpecah belah di tahun 1970-an. Penikmat aliran musik Rock dan Dangdut sempat berselisih paham.
ADVERTISEMENT
Tak cuma selisih paham, kedua aliran tersebut sempat terlibat kerusuhan dalam sebuah konser. Sebab, perselisihan itu bukan cuma melibatkan barisan penggemar, melainkan juga pentolan dari masing-masing aliran.
Rhoma Irama mewakili dangdut, juga sempat terlibat perselisihan dengan Benny Soebardja yang merupakan musisi rock tanah air. Rhoma sempat membeberkan awal mula perselisihan tersebut dalam perbincangannya dengan Ikang Fawzi.
Rhoma Irama. Foto: Giovanni/kumparan
Sang Raja Dangdut mengatakan bahwa perselisihan itu dipicu oleh wawancara salah satu majalah dengan gitaris band rock Giant Step tersebut. Dalam wawancara itu, Benny sempat mengucapkan satu kalimat yang menyinggung musik dangdut.
“Waktu itu, Benny Soebardja di majalah Aktuil mengatakan, ‘Dangdut musik ta* a****g’. Saya sebagai komandan musik dangdut, waktu itu bilang, 'Hei, rock itu terompet setan’,” ungkap Rhoma dalam salah satu konten di kanal youtube Rhoma Irama Official.
ADVERTISEMENT
Ya, kala itu Rhoma memang terbakar emosi. Ayah musisi Ridho Rhoma itu bahkan siap pasang badan untuk genre musik yang dia usung hingga saat ini.
“Waktu itu saya siap pasang badan,” ucapnya.
Konflik tersebut kian memanas lantaran barisan penggemar ikut terpancing. Rhoma bahkan sempat mengalami momen di mana dirinya dihujani lemparan batu ketika manggung di markas Giant Step.
“Pernah di Tegalega, markasnya Giant Step, saat saya mau tampil itu hujan batu. Sampai batunya kayak mau bikin jalan. Polisi tidak berani naik. Akhirnya saya naik, dan bilang, terus lempar sampai puas,” tukasnya.
“Kejadian itu yang membuat lahirnya film Menggapai Matahari. Dan scene saya dilempar kamu (Ikang Fawzi), itu benar pernah terjadi,” tambah Rhoma.
ADVERTISEMENT
Rhoma menyadari saat itu wawancara tersebut merupakan strategi dari pihak majalah. Isu tersebut dipilih agar pemberitaannya laku di pasaran.
“Sebenarnya, waktu itu kita sudah tahu, kalau ini sebuah strategi dagang dari majalah Aktuil, menghadirkan berita heboh, agar laku di pasaran,” tukasnya.
Namun, perselisihan itu mulai mereda di tahun 1987-an. Atas prakarsa dari Yapto Soerjosoemarno, akhirnya kedua aliran musik yang bertikai tersebut damai, sampai saat ini.