Tanggapan Jessica Iskandar soal Somasi dari Orang yang Diduga Menipunya
PerbesarADVERTISEMENT
Artis Jessica Iskandar menanggapi somasi yang dilayangkan oleh komisaris Triip.id yang bernama Christoper Steffanus Budianto.
ADVERTISEMENT
Terkait somasi yang dilayangkan oleh Steffanus, Jessica Iskandar mengaku menyerahkan kepada kuasa hukumnya.
“Saya sendiri enggak paham, ya, soal-soal hukum kayak gini,” kata Jessica Iskandar di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Sementara itu, suami Jessica Iskandar, Vincent Verhaag, mengaku tidak percaya dengan somasi yang dilayangkan oleh Steffanus. “Ya kaget, maksudnya tujuannya apa,” tuturnya.
Kuasa Hukum Jessica Iskandar Heran Terkait Somasi dari Steffanus
Di sisi lain, kuasa hukum Jessica Iskandar, Rolland E Potu, mengatakan bahwa kliennya disomasi dengan dugaan pencemaran nama baik.
“Klien kami diduga telah melakukan pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE,” ucap Rolland.
Rolland merasa heran mengapa somasi yang dilayangkan oleh Steffanus terkait dengan pasal pidana.
ADVERTISEMENT
“Kan kami bingung isi somasi menyebut pasal pidana, harusnya somasi terhadap domain keperdataan, terhadap wanprestasi,” ujarnya.
Jessica Iskandar diduga ditipu oleh Stefanus. Perempuan 34 tahun itu mengalami kerugian hingga Rp 9,8 miliar.
Dugaan penipuan yang dialami Jessica Iskandar berawal dari Jessica Iskandar pindah ke Bali di tahun 2020. Pemain film Dealova itu lalu mendapatkan endorsement mobil dari Triip.id.
Kala itu, Jessica Iskandar diminta untuk mempromosikan mobil Alphard di akun Instagram miliknya dan akan dipinjamkan mobil tersebut selama satu minggu.
Perempuan yang kerap disapa Jedar itu menyebutkan ia berhubungan dengan seorang perempuan yang bernama Claudia.
Singkat cerita, Jedar kemudian diajak untuk bertemu dengan bosnya Claudia yang merupakan komisaris Triip.id yang bernama Christoper Steffanus Budianto atau yang lebih dikenal dengan Steven.
ADVERTISEMENT
Kata Claudia, Steven ingin makan malam dengan Jedar bersama kekasihnya Steven, Tifanny.
Steven menawarkan kerja sama penyewaan mobil, di mana Jessica menitipkan mobilnya pada perusahaan Steven untuk disewakan ke orang lain. Mereka akan membagi keuntungan dari hasil penyewaan tersebut.
Di bulan-bulan awal, Jedar masih mendapatkan keuntungan seperti yang dijanjikan. Namun, lama-kelamaan, ia tak pernah lagi mendapatkan bayaran, dan mobil-mobil miliknya justru hilang entah ke mana.
