Tetap Produktif di Masa Pandemi, Nidji Rilis Single Abu-abu

24 Juli 2020 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nidji. Foto: Dok. Nidji
zoom-in-whitePerbesar
Nidji. Foto: Dok. Nidji
ADVERTISEMENT
Nidji kembali membuktikan eksistensinya di kancah musik. Kali ini, di tengah pandemi COVID-19, grup musik beranggotakan Ariel Harsya (gitar), Ramadhista Akbar (gitar), Andro Regantoro (bas), Randy Danistha (keyboard), Adri Prakarsa (drum), dan Yusuf Ubay (vokal) tersebut merilis single berjudul Abu-abu.
ADVERTISEMENT
Sejak sekitar beberapa bulan lalu, berbagai kegiatan di dunia musik, seperti festival hingga konser, ditunda hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Aktivitas para musisi dan penyanyi pun berjalan tak seperti biasa.
Nidji. Foto: Dok. Musica Studio's
Meski demikian, Nidji memilih untuk tetap produktif sehingga lahirlah single terbaru ini. Lagu Abu-abu akan hadir dan dapat dinikmati melalui berbagai layanan musik digital mulai hari inii, Jumat (24/7).
Single terbaru Nidji tersebut merefleksikan kondisi saat ini, ketika banyak pihak merasakan keresahan di masa pandemi. Lirik dan musiknya diciptakan oleh Randy Danistha.
"Lagu ini ditulis di awal tahun 2020, saat saya sedang bermain piano ditemani anak kedua saya, lalu saya meminta bantuan untuk tema lagu. Sekejap Sakha menjawab, 'Abu-Abu!' dan setelah itu berbagai tema luas tentang abu-abu berdatangan di kepala yang ternyata kemudian sangat relevan dengan kondisi sekarang," ujar Randy Danistha melalui keterangan pers yang diterima kumparan.
ADVERTISEMENT
Aransemen single Abu-abu digarap oleh Ariel Harsya sebagai produser. Ritme lagu ini tidak terburu-buru, namun konstan dari awal sampai akhir.
Nidji menekankan, Abu-abu menggambarkan bagaimana banyak hal di dunia tidak dibatasi oleh hitam dan putih. Selain itu, Abu-abu juga menjadi potret kefrustasian seseorang terhadap pudarnya garis tebal antara dua hal yang berbeda, namun lama-lama buram menjadi satu.
"Lagu ini saya buat di kanvas seperti lukisan realism tahun 2020. Sebagai manusia, secara naluri, kita akan terus mencari jawaban penyelesaian atas sesuatu yang kita tidak akan pernah tahu," pungkas Randy Danistha.