Vicky Prasetyo Kenang Momen Hampir Dieksekusi saat Lamaran dengan Zaskia Gotik

Terdakwa Vicky Prasetyo saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu, (23/9). Foto: Ronny

Vicky Prasetyo sempat tunangan dengan Zaskia Gotik di tahun 2013. Namun, hubungan mereka akhirnya kandas dan pernikahan pun gagal terlaksana.

Baru-baru ini, Vicky menjadi bintang tamu di kanal YouTube Denny Sumargo. Dalam kesempatan tersebut, ia menceritakan momen yang sebenarnya terjadi kala itu.

"Waktu gue lagi sama mantan gue yang biduan dangdut (Zaskia Gotik) itu, ramai. Kontroversi hati mulai, labil ekonomi, kudeta cinta, semuanya. Kita bagaimana enggak ngomong ngaco, itu kita di luar lagi dikepung. Kita lagi mau jadi pengantin, tapi mau diangkut juga," ungkap Vicky Prasetyo.

Vicky Prasetyo dan Zaskia Gotik. Foto: Ronny dan Garin Gustavian/kumparan

Pria berusia 36 tahun tersebut mengatakan bahwa beberapa hari sebelum tunangan, ia sudah mendapatkan surat dari Mahkamah Agung. Dalam surat itu, ia dinyatakan harus dipenjara.

"Pada saat itu, gue acara (lamaran) hari Minggu, Jumat ada surat turun dari Mahkamah Agung bahwa gue harus segera dieksekusi, karena gue ada kesalahan, dalam perjalanan persidangan gue kalah, karena sudah Mahkamah Agung," jelas suami Kalina Oktarani tersebut.

"Putusannya sudah inkrah. Jadi mau enggak mau, eksekusi Vicky Prasetyo. Masukin ke dalam penjara. Sedangkan Minggu-nya, gue harus gelar acara lamaran bersama orang yang gue cintai," lanjutnya.

Pembawa acara Kopi Viral tersebut mengaku sangat sedih waktu itu. Bukan karena ia harus dipenjara atau karena penilaian buruk orang-orang kepadanya, tapi karena ia harus kehilangan perempuan yang dicintainya saat itu.

"Yang paling pedih karena kehilangan wanita saat itu. Gue sangat amat mencintai dia. Terlepas gue enggak setia, oke. Tapi gue amat sayang sama dia. Apa saja gue korbanin buat dia," pungkasnya.

Mengilas balik, tak lama setelah menggelar pertunangan mewah dengan Zaskia Gotik, Vicky Prasetyo dipenjara. Ia dipenjara selama satu tahun dan enam bulan atas kasus pemalsuan surat tanah di Lapas Bulak Kapal, Bekasi.