Voyager 4 Buktikan Sains dan Musik Bisa Bersatu di Jazz Gunung Bromo

26 Juli 2019 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan Voyager 4 di acara Jazz Gunung Bromo, Amfiteater Jiwa Jawa Bromo, Jumat (26/7). Foto: Anissa Maulida/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Voyager 4 di acara Jazz Gunung Bromo, Amfiteater Jiwa Jawa Bromo, Jumat (26/7). Foto: Anissa Maulida/kumparan
ADVERTISEMENT
Voyager 4 adalah salah satu penampil di hari pertama Jazz Gunung Bromo, Jumat (26/7). Mereka unjuk gigi sekitar pukul 17.40 WIB.
ADVERTISEMENT
Band beranggotakan empat orang ini mengentak dengan mengalunkan musik rock. Tempo musik mereka memelan, dan suara piano mengalun. Mendadak, musik mereka menjadi ajang sahut-sahutan alat musik, bak perang antara organ, gitar, bass, dan drum.
Lagu selesai, selanjutnya mereka membawakan lagu dengan tema yang unik, yakni interaksi dengan air.
Penampilan Voyager 4 di acara Jazz Gunung Bromo, Amfiteater Jiwa Jawa Bromo, Jumat (26/7). Foto: Anissa Maulida/kumparan
Permainan piano Ohane Dorian mendominasi lagu tersebut. Lengkingan gitar Galindo Cuadra menyusul, dan permainan piano semakin rumit. Mereka berinteraksi dan tidak ada yang mengalah.
Herry-Pasmanian selaku bassist pun mendapat bagian untuk unjuk gigi. Suara bass menggema dengan efek echo di Amfiteater Jiwa Jawa Bromo, lengkap dengan pukulan lembut pada drum. Uniknya, sang drummer, Gabriel Ferrari, membunyikannya dengan tangan kosong.
Selanjutnya, Voyager 4 membawakan lagu yang misterius. Lagu dibuka dengan bunyi 'beep' dari gitar, bak suara satelit. Dorian bilang, lagu yang didominasi suara bass ini terinspirasi dari luar angkasa. Komposisinya, lanjut dia, dibuat oleh sang bassist.
Penampilan Voyager 4 di acara Jazz Gunung Bromo, Amfiteater Jiwa Jawa Bromo, Jumat (26/7). Foto: Anissa Maulida/kumparan
Lagu tersebut berakhir, Voyager 4 melanjutkan dengan lagu yang intronya hampir mirip dengan 'Mike's Lullaby' milik Kyle Landry. Namun, permainannya lebih cepat dan tidak segalau 'Mike's Lullaby'.
ADVERTISEMENT
Rumitnya manusia menjadi inspirasi Voyager 4 untuk lagu ini. Permainan piano yang cepat adalah keunggulan lagu tersebut, begitu juga dengan petikan-petikan gitar menjelang lagu selesai yang membuat penonton menganggukkan kepala mereka.
Voyager 4 sukses memperdengarkan instrumental-instrumental cantik nan misterius. Penampilan mereka membuat orang-orang berkumpul dan penasaran dengan Voyager 4.
Kombinasi musik dan sains yang ingin disampaikan Dorian tersampaikan dengan baik. Voyager 4 pun mengakhiri penampilan mereka pukul 18.15 WIB.