Wendy Wilson Pernah Dibully Gurunya karena Tak Bisa Bahasa Inggris

3 Juli 2018 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wendy Wilson (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Wendy Wilson (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Aktris muda Wendy Wilson baru saja terlibat dalam penggarapan film terbarunya yang berjudul 'AIB #CyberBully'. Sesuai dengan judulnya, film garapan sutradara Amar Mukhi tersebut bercerita tentang maraknya kasus bullying yang terjadi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bicara soal bullying, perempuan berusia 25 tahun tersebut ternyata juga pernah mendapatkan bully saat dirinya masih duduk di bangku sekolah dulu. Kejadian tersebut bermula karena dirinya memiliki seorang ayah yang berkewarganegaraan asing.
Sejak kecil, ayah Wendy bekerja di luar negeri, dan cukup jarang pulang ke Indonesia untuk bertemu keluarga. Wendy merasa kurang mendapatkan edukasi dari sang ayah, terutama dalam mempelajari Bahasa Inggris. Ia pun merasa mendapatkan bully dari guru yang mengajar di sekolahnya, di Pekanbaru, Riau.
Wendy Wilson (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Wendy Wilson (Foto: Munady)
“Dulu tuh aku nanya sama guru Bahasa Inggris aku, 'Ini Bahasa Inggrisnya apa, mam?' Terus dijawab, 'Gimana sih kamu? Kamu kan orang bule, masa kamu enggak tahu?',” ujar Wendy saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/7).
ADVERTISEMENT
Bagi pemeran film ‘Petak Umpet Minako’ ini, tujuan bersekolah adalah untuk mendapat pengetahuan, bukannya malah diperlakukan seperti itu. Meski memiliki ayah yang berasal dari luar negeri, tapi dalam kesehariannya, Wendy selalu berbicara dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
“Kenapa aku sekolah, ya karena aku butuh pengetahuan yang lebih luas dari guru, tapi kalau misal guru gituin aku, aku juga enggak tahu gimana sekarang. Sampai sekarang, aku masih keinget-inget kejadian itu loh, padahal itu SD, sekarang sudah 25 tahun kan,” ucap Wendy.
Wendy Wilson (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Wendy Wilson (Foto: Munady)
Perempuan kelahiran 15 Desember 1992 ini sengaja tidak menceritakannya ke orang tua, karena takut mengecewakan dan tidak ingin mereka mengetahui kekurangannya. Sejak kejadian itu, alumni London School of Public Relation ini sempat merasa tak percaya diri dan malu karena memiliki keturunan luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Gue sempet malu sih di sekolah. Kayak ‘Kenapa gue harus terlahir dari orang luar (negeri)? Gue enggak mau, mending gue sama sama kalian belajar dari nol’. Tapi, ya sudahlah aku sudah memaafkan,” katanya.
Selain itu, dia juga pernah merasa takut ketika akan mengikuti kelas yang diajarkan oleh guru yang pernah 'meremehkannya' itu. Namun, dia lebih memilih untuk membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi lebih baik.
“Nilai jadi lebih baik. Cuma, dia enggak tau juga kan, aku baru pindah kelas, aku ikut kegiatan ekskul juga,” pungkas Wendy.