3 Momen di Serial Drama 'Hotel del Luna' yang Bikin Kamu Jantungan

9 Agustus 2019 19:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potongan adegan Hotel Del Luna Foto: Instagram/tvndrama.official
zoom-in-whitePerbesar
Potongan adegan Hotel Del Luna Foto: Instagram/tvndrama.official
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serial drama 'Hotel del Luna' menjadi salah satu drama favorit saat ini. Hal ini terbukti dari tingginya rating yang didapat setiap episodenya. Sejak awal penayangannya di bulan Juli lalu, rating yang didapat selalu di atas 7 persen.
ADVERTISEMENT
Wajar saja jika rating yang didapat cukup tinggi. Sebab, cerita yang ditawarkan mampu membuat perasaan penontonnya campur aduk.
Serial drama ini bercerita tentang Jang Man Wol (IU), seorang CEO untuk hotel bernama del Luna. Bukan sembarang hotel, hotel ini merupakan tempat menginap para arwah sebelum pergi akhirat.
Jang Man Wol diceritakan sudah hidup kurang lebih 1000 tahun tanpa terlihat menua sedikit pun. Jam kehidupannya seakan sudah berhenti. Ia juga memiliki masa lalu yang kelam dan misterius.
Sebagai CEO, Jang Man Wol dibantu oleh beberapa pekerja. Salah satunya adalah Goo Chan Sung (Yeo Jin Goo) yang menjabat sebagai manajer hotel. Kehadirannya ternyata membuat jam kehidupan Man Wol kembali berputar.
Walaupun bergenre fantasy romance, kamu juga bisa dibuat tegang dan takut ketika menonton serial drama ini. Para arwah yang muncul dalam serial ini kerap menampakkan sosok yang menyeramkan.
ADVERTISEMENT
Yuk, kita lihat tiga momen menegangkan dalam serial drama 'Hotel del Luna'.
Goo Chan Sung selalu mendapatkan kado berupa bunga evening primrose setiap ulang tahunnya. Kali ini, kado tersebut datang dengan kartu ucapan bahwa dirinya diterima bekerja di Hotel Del Luna.
Karena takut, dia pun membuang bunga itu di stasiun kereta bawah tanah. Chan Sung lalu bergegas pulang dengan menaiki kereta api. Namun, yang terjadi, dirinya malah bertemu dengan Jang Man Wol yang merasa kecewa karena kado pemberiannya dibuang.
Akhirnya, Man Wol memberikan kado istimewa. Awalnya, Chan Sung tidak tahu 'kado' apa yang diberikan padanya. Kala itu, yang ada di pikirannya adalah, segera pulang dan pergi menjauh dari Man Wol.
ADVERTISEMENT
Dalam pelariannya itu, Chan Sung bertemu dengan seorang wanita pucat berkacamata. Tidak ada yang aneh dari perempuan ini. Dia berpakaian layaknya manusia biasa. Karena buru-buru, Chan Sung langsung menyetop taksi yang lewat di depannya.
Namun, yang terjadi berikutnya adalah pemandangan yang tidak dikira-kira. Perempuan itu membuka kacamata hitamnya, dan ternyata, dia tidak memiliki bola mata.
Melihat sosok seperti itu, Chan Sung pun langsung mengambil langkah seribu.
Perbuatan Jang Man Wol ternyata pernah berdampak kuat pada hidup seorang walikota yang pernah melakukan korupsi. Kini, sang walikota telah menjadi tunawisma.
Melihat Man Wol hidup dengan nyaman, sang walikota pun bertekad membalaskan dendam. Saat, Man Wol berdiri sendiri di bawah lampu, ia menghampiri sambil menancapkan benda tajam (semacam potongan besi) ke arah jantung Man Wol dan kabur.
ADVERTISEMENT
Adegan ini mampu membuatmu tercekat, lalu bingung karena tidak ada darah yang keluar dari tubuh Man Wol setelah ditusuk. Arwah tunawisma itu pun bernasib tragis. Ia mati tertancap potongan besi yang ia gunakan untuk membunuh Man Wol.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kehadiran Goo Chan Sung membuat jam kehidupan Man Wol kembali berputar. Keadaan ini ternyata membuat pegawai hotel lainnya, Kim Sun Bi, Choi Seo Hee, dan Ji Hyun Joong tidak nyaman.
Bersama Man Wol, mereka sepakat menyingkirkan Goo Chan Sung. Caranya, dengan menyuruh sang manajer hotel membakar dupa di kamar nomor 13. Saat Chan Sung memasuki kamar itu, dia melihat sebuah kaca besar dengan lemari di sebelahnya. Chan Sung pun membakar dupa di atas meja yang terletak di depan lemari tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Chan Sung heran mengapa tamu kamar tidak terlihat. Ternyata, tanpa ia sadari, ada sosok perempuan bermata merah yang memperhatikannya sambil tersenyum lebar dari dalam lemari.