CEO Promotor We Are All One Dipolisikan, Diduga Bawa Kabur Uang Tiket Konser

21 November 2022 10:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konser K-Pop We Are All One.  Foto: Twitter/@redangelkorea
zoom-in-whitePerbesar
Konser K-Pop We Are All One. Foto: Twitter/@redangelkorea
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konser We Are All One yang semula dijadwalkan pada 10 hingga 12 November ditunda hingga Januari 2023 mendatang. Namun, baru-baru ini beredar kabar mengenai CEO Promotor Konser acara tersebut, Jai Hyun Park dipolisikan.
ADVERTISEMENT
Direktur PT. Coution Live Indonesia itu dilaporkan oleh seseorang bernama Derpita Gultom. Derpita merupakan salah satu koordinator yang membantu penjualan tiket acara tersebut.
Laporan itu dimasukan Derpita di Polsek Tamansari. Laporan itu teregitrasi pada LP/B/552/XI/2022/SPKT. UNIT RESKRIM/Polsek Metro Tamansari.
Park diduga telah melanggar ketetapan dalam Pasal 378 KUHP soal penipuan. Atas perbuatan itu pihak Derpita mendapat kerugian hingga ratusan jura rupiah.
Laporan ini kemudian diperkuat oleh pengakuan pihak vendor yang ditunjuk untuk mengelola urusan di lapangan, yakni PT. Visi Musik Asia.
Awalnya Park menjanjikan bahwa PT. Visi Musik Asia akan dibayar hanya dalam bentuk komisi persentase dari total nilai produksi yang didikte dan wajib disetujui oleh Direktur Park sendiri.
"Dengan berjalannya waktu ketika persiapan konser masih dalam proses, Direktur Park memberikan perintah untuk menarik sebagian hasil penjualan konser tersebut dari tiket.com dan uangnya dipergunakan untuk melakukan pembayaran kebutuhan pelaksanaan event," ucap Rizky Triadi Direktur PT Visi Musik Indonesia, dalam keterangannya belum lama ini.
CEO Promotor We Are All One Jai Hyun Park dipolisikan. Foto: PT. Visi Musik Asia
Dalam kesempatan itu, PT. Visi Musik Asia juga menagih pembayaran untuk jasa kerja lapangannya akan tetapi tidak ditanggapi dengan baik oleh Direktur Park dan tidak dibayarkan.
ADVERTISEMENT
"Pada tanggal 11 November PT Visi mendapatkan informasi bahwa ada surat panggilan dari Dirjen Imigrasi tertanggal 3 November 2022 untuk Direktur PT Coution Live Indonesia menghadap Penyidik Pengawasan Keimigrasian besoknya di mana ketika datang paspor Direktur Park tersebut telah ditahan," ujar Rizky.
"Alasan paspornya ditahan pun belum diketahui. Karena hal-hal tersebut PT Visi Musik Asia telah merasa bahwa adanya permainan karena ketidakjelasan atas konser tersebut," tambahnya.
Dari situ lah, pihak vendor semakin dilanda kekhawatiran. Mengingat sampai saat ini belum ada pembayaran yang masuk, dari pihak penyelenggara ke pihak vendor.
Oleh karena itu, Rizky mengatakan bahwa pihaknya sepakat untuk memasukkan laporan kepolisian. Nilai kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Surat laporan polisi terkait CEO Promotor We Are All One Jai Hyun Park. Foto: Dok. Istimewa
"Hasil penjualan tiket kurang lebih sudah mencapai Rp 7 miliar, dan dana itu sudah hampir setengahnya sudah ditarik Direktur Park," tutur Rizky.
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum pihak vendor, Fritz Paris Hutapea, mengatakan laporan tersebut sudah diterima oleh pihak Polsek Metro Tamansari. Pihaknya masih menunggu kelanjutan proses hukum dari kepolisian.
"Untuk update-nya saat ini masih info terakhir yang saya dapat dalam sekarang beberapa para perwakilan dari PT Coution katanya sudah ada yang ditangkap oleh pihak imigrasi," tutur Fritz dalam kesempatan yang sama.
Sementara Park masih belum diketahui keberadaanya. Polisi masih menelusuri keberadaan Park. "Direktur Park masih dalam proses pencarian dan paspornya saat ini sudah ditahan pihak imigrasi. PT Visi Musik Asia akan terus melakukan upaya apa pun untuk menegakkan keadilan untuk semua," tandasnya.

Acara konser Let's Love Indonesia We All Are One K-pop Ditunda hingga Januari 2023

ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pihak penyelenggara konser We All Are One K-POP mengumumkan penundaan konser Let's Love Indonesia We All Are One K-pop. Acara yang semula dijadwalkan pada 10 hingga 12 November itu ditunda hingga Januari 2023 mendatang.
Kabar tersebut dibagikan pihak penyelenggara di laman media sosial resminya. CEO PT Coution Live Indonesia, Park Jai Han, mengatakan keputusan ini dibuat karena banyaknya tragedi belakangan ini, salah satunya tragedi kerumunan yang berujung maut di Itaewon, Soul, Korea Selatan.
"Oleh karena itu, PT. Coution Live Indonesia yang menjadi tuan rumah konser ini dan beberapa artis yang menyampaikan duka cita atas tragedi ini dengan alasan memperkuat keamanan dan bela sungkawa bagi keluarga yang berduka, memutuskan untuk menunda jadwal konser hingga Januari 2023 agar menjadi sebuah pertunjukan yang mempertimbangkan keselamatan pengunjung sebagai prioritas utama," tulis Park Jai-Han dikutip dari laman Instagram @weallareone_official.
ADVERTISEMENT
Park Jai Han juga meminta maaf atas kabar penundaan tersebut. Kendati begitu, ia memastikan bahwa tidak ada perubahan dalam daftar penampil di acara Let's Love Indonesia We All Are One K-pop mendatang.