SBS Rilis Pernyataan Terkait Kontroversi Fancam Twice di Inkigayo
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Setelah encore fancam kemenangan Twice dirilis pada Minggu (14/6), sejumlah fans mengaku telah mendengar suara staf SBS yang bocor di akhir video. Dikatakan para fans seperti mendengar suara dari staf laki-laki yang berkata, "Wah, mereka benar-benar buruk dalam bernyanyi."
Menanggapi hal ini, SBS mengklarifikasi situasi yang sebenarnya terjadi, kepada fans. Pihak televisi mengatakan, suara yang terdengar bukan berasal dari staf laki-laki SBS, melainkan dari iklan komersial.
SBS menambahkan, hal ini terjadi karena encore fancam Twice merupakan penutup acara Inkigayo, yang langsung tersambung iklan. Berdasarkan penjelasan SBS, iklan tersebut berasal dari studio program announcement (PA), yang akhirnya ikut terdengar di encore Twice.
"Segera setelah Twice turun dari panggung, kami mulai memutar audio komersial yang tayang di sistem PA studio kami. Kebetulan bertepatan dengan itu (turunnya Twice), ada potongan komersial yang diucapkan tanpa musik latar belakang," jelas pihak produksi SBS Inkigayo, seperti dilansir Soompi.
Selain itu, kalimat yang diucapkan suara laki-laki ini pun tidak seperti apa yang diasumsikan penggemar. Kalimat yang dikatakan sebenarnya adalah, "Memenuhi image intelektualku," yang dalam bahasa Korea, terdengar mirip dengan apa yang dituduhkan penggemar.
ADVERTISEMENT
"Kami pikir sangat wajar bagi orang-orang untuk marah, jika seseorang mengkritik penyanyi yang mereka cintai secara tidak adil. Kami memahami, bentuk cinta itulah yang menyebabkan kesalahpahaman ini, dan kami mohon maaf karena tidak cukup berhati-hati, untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman semacam ini."
"Kami, tim SBS K-Pop, memiliki perasaan, sama seperti yang kalian punya. Meskipun ini salah paham, kami ingin meminta maaf kepada penggemar Twice yang pasti kesal dengan hal ini. Juga kepada para anggota Twice ang pastinya memperhatikan masalah penggemar mereka, dan kepada staf di agensi Twice ." tutup pihak produksi.
Laporan: Thahira