Tanggapan Ahjumma Fans yang Disinggung Karena Suka Musik K-Pop

12 Agustus 2018 17:59 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ahjuma fans. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ahjuma fans. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Ada banyak cerita yang pernah dialami oleh ahjumma fans, selama mereka menjalani hobi sebagai penggemar musik dan idola K-pop. Pertanyaan yang menyinggung perasaan hingga dijadikan bahan olok-olok, pernah mereka hadapi.
ADVERTISEMENT
Misalnya, seperti yang dialami oleh Vera, salah seorang penggemar K-Pop yang berusia 40 tahunan. Ia mengatakan, ia memang pernah menerima pertanyaan yang seolah memberikan stigma terhadap dirinya, karena menyukai musik dan idola K-pop.
“Pasti ada lah, yang usil atau kepo, kenapa di usia imo (tante) atau eomma (ibu) begini aku masih suka K-Pop,” sebut Vera kepada kumparanK-Pop, saat dihubungi lewat Whatsapp.
“Malah, ada juga yang ngetawain. Katanya, kok enggak ingat ya sama umur,” tambah Vera.
Namun, wanita yang menyukai Kim Hyun Joong SS501 ini tidak membiarkan hal itu mematahkan hatinya. Ia memilih untuk berbesar hati bila mendapat pertanyaan serupa.
“Aku tanggapi dengan senyum, sambil bilang apa bedanya K-Pop dengan lagu jenis lain, seperti lagu Indonesia, lagu Barat, dangdut, India. Musik itu ‘kan universal, yang beda cuma bahasanya saja,” tegas Vera.
ADVERTISEMENT
Selain itu, wanita yang menganggap K-Pop sebagai ‘obat’ untuk melepas stres itu juga mengatakan, sejauh ini, K-Pop tidak mengganggu aktivitasnya. Ia juga tidak merasa akan berhenti menyukai musik yang telah mempertemukannya dengan teman-teman baru.
“(K-Pop) bikin tambah semangat, kok. Yang penting bisa atur waktu saja, antara kesukaan dan kewajiban,” sebutnya.
Ilustrasi fans K-Pop. (Foto: YG Entertainment)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fans K-Pop. (Foto: YG Entertainment)
Hal serupa juga dikatakan oleh Tertiani Simanjuntak, salah seorang fan K-Pop yang mengidolakan boyband Big Bang. Meski Tertiani tidak pernah mendapatkan pertanyaan ‘usil’ dari orang-orang di sekitarnya, Tertiani menegaskan, seharusnya, prinsipnya sama saat seseorang menghargai dan menghormati kebebasan individual. Karena baginya, selera musik orang berbeda-beda, takaran soal bagus tidaknya suatu musik juga tertentu berbeda bagi tiap individu.
“Saya lebih menghargai pertanyaan tentang alasan saya menyukai K-Pop, bukan pertanyaan judgemental dan menyudutkan,” sebut wanita yang berdomisili di Jepang itu melalui E-mail.
ADVERTISEMENT
Dalam hidup Tertiani, K-Pop dan budaya populer sama sekali bukan hal yang asing. Sejak tahun 2000, wanita kelahiran 1973 ini telah rajin mengoleksi hal-hal yang berhubungan dengan budaya populer, seperti majalah tentang anime, komik, maupun film Jepang.
Melalui hobinya ini pula, Tertiani berkenalan dengan budaya populer Korea. Melalui majalah-majalah yang dikoleksinya, ia mulai mengenal boyband Korea, meski belum pernah mendengar musiknya. Pada 2006, Tertiani mulai mendengarkan musik K-Pop dan hatinya tertambat kepada Big Bang.
“Saat itu, hampir tidak ada anggota boyband yang terlibat langsung menciptakan lagu dan menata musik sendiri. Big Bang, selama 20 tahun masa aktif mereka, bereksperimen dengan genre musik bermacam-macam dan setiap anggotanya terlibat langsung dalam proses produksi,” papar Tertiani.
ADVERTISEMENT
Tentunya, keluarga Tertiani mengetahui mengenai kesukaannya ini. Apalagi, Tertiani sendiri telah mengoleksi CD musik K-Pop, juga menghadiri konser Big Bang dan G-Dragon hingga ke Singapura, Korea, juga Jepang.
Namun, bagi Tertiani, keluarganya tidak pernah mempermasalahkan hobinya. Wanita yang paling menyukai G-Dragon di antara idola K-Pop yang lain ini berpendapat, keluarganya menghargai kebebasan individual. Suami maupun kedua anaknya juga mengetahui mengenai hobi Tertiani. Mereka bahkan ikut mendengarkan beragam musik K-Pop yang diputar Tertiani.
"Suami saya menuntaskan lari marathon pertamanya sambil mendengarkan lagu-lagu Big Bang dan album solo anggota-anggotanya," sebut Tertiani.
Fans K-Pop (Foto: Facebook  @OfficialYGWINNER)
zoom-in-whitePerbesar
Fans K-Pop (Foto: Facebook @OfficialYGWINNER)
Tertiani berpendapat bahwa tidak ada yang salah bila seseorang memutuskan untuk menyukai K-Pop. Menurutnya, menjadi fans K-Pop bukanlah sesuatu yang memalukan, sehingga orang tidak perlu sembunyi-sembunyi saat menikmati hobi mereka ini.
ADVERTISEMENT
"Namanya juga hobi, hati harus senang dan tidak merasa tertekan atau menyulitkan diri sendiri,” tegasnya.
Akan tetapi, sedikit berbeda Tertiani, Mia, seorang penggemar K-Pop dari Korea Selatan, rupanya pernah berseberangan pendapat dengan keluarganya soal hobi ini. Wanita yang menyukai boyband K-Pop SHINee ini mengatakan, hal itu lumrah terjadi.
“Tentu saja, mereka pernah berseberangan pendapat dengan saya soal ini. Akan tetapi, sekarang, mereka bisa menerimanya sebagai hobi saya,” sebut Mia melalui Line.
Sebagai seorang wanita yang saat ini tinggal bersama keluarganya di Indonesia, Mia kerap mendengarkan K-Pop sebagai pelipur lara ketika merasa kesepian. Dengan mendengarkan musik dari tanah kelahirannya itu, wanita yang berusia 44 tahun ini bisa kembali mendapatkan tambahan semangat untuk menjalani hari-harinya.
ADVERTISEMENT
Beruntungnya, saat ini, ia bahkan bisa menggunakan hobinya sebagai fans K-Pop untuk berkomunikasi dengan kedua anaknya.
“Aku banyak berkomunikasi dengan kedua anakku lewat K-Pop. Aku merasa ini (hobiku) lebih banyak efek postifnya,” sebut Mia.