Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Moms, sudahkah Anda mengajarkan anak literasi finansia l? Ini penting sekali, lho! Mengutip laman GLN Kemdikbud, literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial. Literasi finansial perlu dimiliki anak, untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, kalau anak sejak dini punya literasi finansial yang baik, maka berbagai aspek kehidupannya hingga dewasa nanti akan baik juga.
Lantas, bagaimana caranya? Ternyata tidak sulit kok, Moms! Orang tua tidak perlu jadi ahli keuangan untuk mengajarkannya pada anak. Coba saja cara mudah yang dijelaskan dalam Modul Literasi Finansial, Gerakan Literasi Nasional, Kemdikbud berikut ini:
Bila Anda punya usaha atau berdagang misalnya, jangan ragu untuk melibatkan anak agar anak mengerti berbagai prosesnya. Anak juga bisa membantu Anda menyerahkan barang dagangan pada pembeli atau menghitung bersama uang hasil dagangan hari ini.
Bila Anda seorang karyawan, jelaskan anak bahwa Anda mendapat gaji dari perusahaan setiap bulan sebagai penghargaan akan kerja keras Anda.
ADVERTISEMENT
Misalnya monopoli. Untuk anak yang lebih kecil, main pasar-pasaran atau kasir-kasiran juga baik untuk mengenalkan literasi finansial. Lebih baik lagi, kalau Anda ikut main bersama dengan mereka.
Ajak anak berdiskusi tentang bagaimana ia bisa mengelola uang sakunya. Bila anak belum atau tidak biasa mendapat uang saku, coba jelaskan saat ia mendapat uang angpau. Ketika hari raya mungkin?
Anda juga bisa memberi contoh pada anak dengan menunjukkan catatan pengeluaran dan pemasukan keuangan keluarga yang Anda buat setiap bulan. Tidak usah rumit-rumit. Jelaskan saja sesuai dengan usia dan kemampuan pemahaman anak.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari lho, Moms. Doronglah anak untuk berlatih membuat perencanaan keuangan yang lebih beragam. Seperti perencanaan membeli barang yang ia inginkan, menyumbang kegiatan yang ia sukai, membeli kado untuk sahabatnya hingga perencanaan biaya liburan.
Anda bisa membelikan anak celengan sejak dini. Anda juga bisa membuatkan anak rekening tabungan sendiri lho, Moms! Cari saja bank yang terpercaya dan punya produk simpanan khusus anak. Punya rekening lengkap dengan buku tabungan sendiri pasti akan membuat anak bangga. Hasilnya, ia bisa lebih rajin menabung!
Salah satu prinsip dasar yang perlu dipahami anak terkait keuangan adalah untuk tidak hidup di luar kemampuan. Jika anak memiliki sesuatu yang ingin ia beli tapi tidak sabar menunggu tabungannya cukup, Anda bisa berperan jadi kreditur untuknya Moms.
ADVERTISEMENT
Misalnya, jika anak Anda ingin membeli sesuatu yang harganya 100s ribu rupiah, Anda dapat “meminjamkan” uang itu dan meminta pembayaran dari uang saku yang Anda berikan. Bila perlu, dengan bunga.
Dengan cara ini, anak bisa belajar bahwa menabung dapat berarti menunda kepuasan lebih lama, tetapi hal yang ingin ia beli tidak akan berakhir dengan biaya lebih banyak jika mau menunggu.
Bila anak sudah mulai bersekolah, ajak anak berpikir kritis. Mulailah dengan menjelaskan pada anak tentang bedanya kebutuhan dan keinginan. Lalu ajak anak berpikir bagaimana menemukan hubungan antara menghasilkan, membelanjakan, menyimpan dan mendonasikan uang.
Anda juga bisa mengajak anak berdiskusi tentang seperti apa contoh penggunaan uang yang tidak bijak, bagaimana supaya uang yang kita miliki bisa cukup dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Manfaatkan waktu luang di akhir pekan atau saat libur sekolah untuk memberi anak kesempatan menghasilkan uang. Misalnya dengan memberi tugas khusus yang membuat anak bisa mendapat upah dari Anda? Atau mendorong anak untuk membuat sesuatu dan menjualnya di halaman rumah?
Misalnya kalau Anda kerap menggunakan e-banking maupun aplikasi pembayaran online. Biarkan anak melihat saat Anda memanfaatkan aplikasi ini dan jelaskan agar anak mengerti.
Praktik 4 R maksudnya Reduce (mengurangi), Reuse (memakai kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Recover atau Repair (memperbaiki) sangat erat kaitannya dengan literasi finansial atau keuangan. Ajaklah anak dan seluruh anggota keluarga mempraktikkannya setiap hari.
ADVERTISEMENT
Kurangi penggunaan barang-barang yang membutuhkan banyak energi dan menghasilkan banyak sampah. Misalnya dengan menghemat listrik, air, gas, serta membawa tas belanja sendiri dan memilih produk dengan kemasan yang bisa diisi ulang.
Pakai kembali barang-barang yang masih bisa dipakai dan usahakan untuk sesedikit mungkin menggunakan barang yang disposable atau hanya sekali pakai.
Daur ulang barang yang sudah tak terpakai menjadi barang baru yang bisa dipakai kembali. Seperti mengolah sampah organik jadi kompos dan sampah anorganik jadi barang yang bermanfaat. Tas dari kemasan sabun mungkin? Atau celengan dari kaleng susu?
Jangan lupa, perbaiki barang-barang yang rusak sehingga bisa dipakai kembali tanpa harus membeli yang baru. Tak hanya hemat, tapi juga padat manfaat!
ADVERTISEMENT