3 Hal yang Perlu Diperhatikan pada Periode Awal Masa Kehamilan

3 Desember 2020 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
Masa kehamilan tampaknya jadi momen yang ditunggu-tunggu banyak wanita. Sayangnya, masih banyak ibu hamil yang baru menyiapkan hal-hal penting saat perut sudah membesar. Padahal, 1000 hari pertama kehidupan anak yang sangat penting, terdiri atas 270 hari di dalam kandungan dan 730 hari setelah anak lahir.
Itu artinya, mempersiapkan kehamilan saat trimester awal sangat penting dilakukan. Selain menunjang kesehatan ibu, persiapan ini juga berdampak pada tumbuh kembang anak nanti.
Dalam acara Live Talk Enfa A+ dan kumparanMOM “Golden Start Club, Partner Terpercaya di 1000 Hari Pertama” (13/7), Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Reino Rambey, SpOG., memaparkan ada tiga hal yang perlu diperhatikan pada periode awal masa kehamilan. Apa saja?

1. Istirahat yang cukup

Waktu tidur yang cukup dapat memproduksi hormon oksitosin. Foto: Shutterstock
Salah satu hormon yang memengaruhi kondisi emosional ibu hamil adalah hormon oksitosin. Oksitosin dapat membuat ibu hamil menjadi lebih senang dan rileks dalam menghadapi fase awal kehamilan.
Oksitosin dapat diproduksi dengan menerapkan pola tidur yang baik. dr. Reino menyarankan ibu hamil sebaiknya tidur pada jam 10 malam dengan durasi 7-8 jam per hari.
"Orang hamil membutuhkan tidur yang cukup, yaitu antara 7-8 jam. Jadi jangan kurang. Waktu tidur juga harus baik karena pergantian sel, produksi hormon, itu memang terjadi saat malam hari," jelas dr. Reino.

2. Stimulasi

Stimulasi bertujuan untuk mengaktifkan semua panca indra anak, bahkan sejak ia masih di dalam kandungan. Foto: Shutterstock
Stimulasi bertujuan untuk mengaktifkan semua panca indra anak, bahkan sejak ia masih di dalam kandungan. Rangsangan-rangsangan yang diberikan kepada ibu hamil pun akan menyangkut hormon yang diproduksi, Moms.
Olahraga dapat menjadi salah satu cara untuk menstimulasi ibu dan janin. Dengan berolahraga, aliran darah ke janin dan darah yang membawa oksigen ke otak si kecil akan berjalan dengan baik.
Selain olahraga, dr. Reino juga menyarankan agar ibu hamil melakukan hal-hal yang positif untuk membantu perkembangan otak janin, Moms. Misalnya dengan membaca, mendengarkan musik, atau mengaji.
"Bayi itu mulai mendengar saat usianya sudah masuk 21 minggu. Pendengarannya kemudian mulai sempurna setelah 24 minggu. Ngomong yang baik-baik, mendengarkan lagu, mengaji, itu semua bisa jadi stimulasi," kata dr. Reino.

3. Nutrisi

Memenuhi kebutuhan gizi dapat mengganti sel-sel yang rusak dan mengoptimalkan perkembangan otak janin. Foto: Shutterstock
Nutrisi memegang peranan penting pada ibu hamil. dr. Reino mengatakan, rutin mengganti menu makanan yang beragam dapat mencukupi kebutuhan sumber gizi kompleks. Hal ini dapat mengganti sel-sel yang rusak dan mengoptimalkan perkembangan otak janin.
"Kalau kita bicara pola makan orang hamil, nutrisi yang baik makan seimbang dengan komposisinya diatur. Paling gampang satu piring dibagi tiga bagian: sepertiga untuk makanan pokok, sepertiga untuk sayuran, dan sepertiga lagi untuk lauk dan buah, sehingga nutrisi ibu hamil terpenuhi," jelas dr. Reino.
Lebih lanjut, dr. Reino mengatakan ibu hamil juga perlu memerhatikan berat badan. Idealnya, selama hamil kenaikan hanya 2-3 kali berat bayi. Kalori yang diperlukan ibu hamil hanya perlu naik sebesar 20-30 persen kalori atau setara 2 gelas susu, bukan untuk kalori makan dua orang, Moms.
"Bukan berarti harus naik per bulan 2 kilogram. Bayangkan kalau harus naik 20 kilogram selama hamil, sebetulnya akan berisiko. Pertama, hal tersebut dapat memicu penyakit metabolis selama hamil, hipertensi dan diabetes misalnya.
Kenaikan berat badan berlebihan juga memungkinkan produksi ASI menjadi kurang baik, karena kelenjar susu yang tertumpuk oleh lemak. Seperti kita ketahui, nutrisi bayi yang pertama dan paling baik adalah ASI. Produksi dan kualitas ASI juga bergantung pada nutrisi yang dikonsumsi ibu." ucapnya.
Selain makan makanan bergizi dan mencukupi kebutuhan cairan, ibu hamil juga dapat mengonsumsi Enfamama A+ yang sudah diformulasikan untuk mendukung nutrisi selama hamil dan menyusui. Tersedia dalam rasa coklat, susu ini tinggi asam folat, kalsium, zat besi, dan vitamin C.
Selain pola tidur yang cukup, stimulasi yang tepat, dan nutrisi yang tercukupi, peran partner selama masa kehamilan juga tak kalah penting, Moms. dr. Reino mengatakan, suami harus dilibatkan, misalnya dalam menstimulasi ibu dan janin atau menjalankan pola hidup sehat.
Terkait hal ini, aktris dan momfluencer, Mona Ratuliu, mengaku support dari orang-orang terdekat dapat membuat mood ibu menjadi baik.
"Menurutku yang namanya partner itu penting banget. Apalagi waktu trisemester pertama aku mual-mual. Support dari suami, anak-anak, teman-teman yang selalu ingetin untuk melakukan hal-hal baik itu jadi buat kita semangat," ucap Mona.
Menyadari pentingnya peran partner dalam 1000 hari pertama masa kehamilan, Enfa A+ meluncurkan aplikasi Golden Start Club untuk menjadi partner para ibu dengan berbagai fitur yang bermanfaat bagi 1.000 hari pertama kehidupan anak. Di dalamnya, terdapat empat fitur utama, yaitu Mommy Checklist, Poop Tracker, Brain Checklist, dan Weight Tracker. Pada fitur Mommy Checklist, para ibu bisa mengetahui berbagai informasi sesuai usia kehamilan. Golden Start Club akan menyediakan checklist setiap minggu, Moms.
Tak hanya untuk ibu, aplikasi ini juga bermanfaat untuk memantau tumbuh kembang si kecil: Poop Tracker untuk mengecek feses si Kecil yang mencerminkan kondisi kesehatannya, Brain Checklist untuk melihat kecerdasan kognitif, sensorik, motorik, dan kemampuan sosial emosional anak sesuai usianya, serta Weight Tracker untuk mengukur tinggi, berat badan, dan ukuran kepala si Kecil yang bisa digunakan dengan akurat.
Menarik kan, Moms? Yuk gabung bersama Golden Start Club sekarang agar 1000 hari kehidupan pertama si Kecil dapat berjalan lebih optimal!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Mead Johnson Indonesia