3 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Beri Ketupat untuk Bayi di Hari Lebaran
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana bila Anda punya anak bayi? Kira-kira, boleh ikut makan ketupat enggak, ya?
Moms, jawabannya boleh, asal Anda tahu cara menyajikan yang tepat dan memerhatikan 3 hal terkait kesehatan dan keselamatan mereka. Apa saja?
Yang Harus Diperhatikan Bila Ingin Memberikan Bayi Ketupat di Hari Lebaran
Jangan beri bayi ketupat atau makanan Lebaran apa pun bila usianya belum menginjak enam bulan, Moms. Bayi yang masih berusia enam bulan ke bawah, cukup diberi ASI saja untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya atau susu formula bila ada rujukan dari dokter atas pertimbangan medis.
Bila bayi sudah berusia enam bulan ke atas, Anda bisa mengolah ketupat menjadi makanan pendamping ASI (MPASI). Bagaimana caranya? Beri bayi ketupat yang sudah Anda hancurkan dengan sendok hingga menyerupai nasi tim.
ADVERTISEMENT
Jila hendak memberikannya pada bayi di momen Lebaran ini, Anda perlu memastikan tekstur ketupat. Bila bayi baru memulai MPASI, pastikan teksturnya sangat lunak seperti nasi tim.
Sementara jika usianya sudah lebih besar atau berkisar 1 tahun, Anda bisa memberikan potongan-potongan kecil ketupat untuknya. Pastikan potongan ketupat tidak terlalu besar agar anak mudah memakannya dan tidak pula terlalu kecil agar anak tidak tersedak saat mengonsumsinya.
Untuk bayi di bawah usia 1 tahun, pastikan Anda memberikan lauk dan sayur yang memang khusus dibuat untuk si kecil. Sebab, hidangan Lebaran biasanya mengandung banyak garam dan gula, sementara konsumsi garam dan gula untuk bayi perlu dibatasi.
Bila bayi sudah berusia 1 tahun ke atas, Anda dapat memberinya ketupat dengan lauk pauk keluarga yang kira-kira disukainya. Misalnya dengan ayam opor yang disuwir, soto atau sup, ikan tanpa duri, atau lauk lainnya.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: