3 Risiko Kehamilan yang Tidak Direncanakan di Masa New Normal

17 Juni 2020 14:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Keguguran. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keguguran. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keberadaan pasangan subur di rumah selama masa pandemi tanpa menggunakan alat kontrasepsi, dapat menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan (KTD). Ya Moms, meski tengah memasuki masa transisi menuju new normal, nyatanya masih banyak pasangan yang bekerja dari rumah (work from home/WFH).
ADVERTISEMENT
Tapi tahukah Anda, bahwa KTD sebaiknya dihindari! Sebab ternyata, ada beberapa risiko yang mengikutinya. Apa saja?
Berikut, kumparanMOM merangkum risiko dari kehamilan yang tidak direncanakan, sehingga bisa menjadi pertimbangan Anda dan suami:

1. Mengancam kesehatan ibu dan janin

Ilustrasi keguguran. Foto: Shutter Stock
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengungkap, jika kehamilan yang tak diinginkan terjadi, maka akan berdampak luas terhadap kesehatan ibu dan janin.
Yakni anemia pada ibu hamil, malnutrisi pada ibu hamil dan janin, bayi lahir prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), serta kurangnya kasih sayang dan pengasuhan orang tua karena anak yang tidak diinginkan.
Tak cuma itu, Moms, namun juga meningkatkan kasus aborsi, hingga ancaman kematian ibu dan bayi.
Hal-hal di atas dapat terjadi bila melihat dari kondisi psikologis pasangan dan fisik ibu yang belum siap. Secara psikologis, belum siap menambah anak. Dan secara fisik, jarak antara kehamilan yang terbilang dekat.
ADVERTISEMENT
Bila melihat deretan dampak di atas, memang bisa terjadi baik saat masa khusus seperti new normal sekarang ini, maupun tidak. Hanya saja menurut data Ikatan Bidan Indonesia (IBI) khusus selama pandemi ini, terjadi penurunan jumlah kunjungan konsultasi alat kontrasepsi ke bidan. Hal ini karena pasangan menikah takut tertular virus corona.
"Sebisa mungkin saat pandemi di rumah, tapi tak mengapa keluar rumah bila memang tujuan dan kebutuhannya jelas," kata Ketua PP Ikatan Bidan Indonesia Dr. Emi Nurjasmi.
Ya Moms, pelayanan KB di faskes tetap berjalan karena kebutuhan. Menurut Assistant Representative UNFPA Dr.dr. Melania Hidayat, MPH., saat webinar "Urgensi Pelayanan KB Pada Masa New Normal" yang diadakan DKT Indonesia beberapa waktu lalu, penggunaan alat kontrasepsi berkontribusi mencegah sekitar 30 persen pada kematian ibu.
ADVERTISEMENT

2. Menambah pengeluaran finansial keluarga

Ilustrasi mengatur rencana keuangan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dampak dari pandemi turut memengaruhi sektor ekonomi. Ada yang terpaksa dirumahkan, kontrak kerja yang tidak dilanjutkan perusahaan, dan adanya pengeluaran ekstra untuk listrik, kuota internet, dan sebagainya bagi yang sedang WFH. Hal-hal ini lah yang juga memengaruhi keuangan keluarga.
Status ekonomi tiap keluarga tentunya dapat berbeda pada masa pandemi ini. Ada yang masih stabil, ada pula yang tidak. Meski begitu, yang sebaiknya menjadi pertimbangan Anda adalah menyiapkan dana darurat, serta menunda pengeluaran yang tak perlu dulu, Moms.
Ini artinya bila Anda hamil dengan tak terencana, maka terpaksa mengalami pengeluaran baru yang relatif tak sedikit.

3. Periksa kehamilan akan berbeda dari biasanya

Cek Kesehatan ke Dokter Foto: Thinkstock
Moms, bila Anda dan pasangan memang tengah merencanakan kehamilan, maupun sudah bisa menerima kehamilan yang tak diinginkan dengan lapang dada, maka perlu diketahui bahwa pemeriksaan kehamilan ke dokter selama pandemi/new normal dapat berbeda dari biasanya.
ADVERTISEMENT
Itu karena, RS adalah salah satu tempat dengan risiko penularan virus cukup tinggi. Di samping itu, daya tahan ibu hamil yang rendah akibat hormonal membuatnya lebih mudah terinfeksi.
Anda tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, tapi tidak selalu bertemu tatap muka dengan dokter, kecuali untuk kebutuhan mendesak.
Penting juga untuk membuat janji dulu sebelum bertemu dokter bila memang sudah jadwalnya konsultasi, supaya Anda tak perlu lama mengantre di RS.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
------
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.