3 Strategi Cegah Stunting Ala Danone Indonesia

9 November 2022 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Program Danone Indonesia untuk Stunting di Yogyakarta, Rabu (9/11). Foto: Nathasya Elvira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Program Danone Indonesia untuk Stunting di Yogyakarta, Rabu (9/11). Foto: Nathasya Elvira/kumparan
ADVERTISEMENT
Tingginya angka stunting di Indonesia masih menjadi perhatian pemerintah. Sebab masalah gizi kronis ini dapat mengganggu pertumbuhan anak di kemudian hari, Moms.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen, sehingga masih berada di atas batas normal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 20 persen. Sementara itu, pemerintah telah menetapkan target penurunan angka stunting hingga 14 persen pada 2024, sesuai yang telah ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Program Danone Indonesia Bersama Cegah Stunting di Wonosobo, Selasa (8/11). Foto: Nathasya Elvira/kumparan
Untuk mendukung hal tersebut, Danone Indonesia mengembangkan program bertajuk "Bersama Cegah Stunting". Program ini dikembangkan dengan beberapa stakeholder dan berfokus pada tiga pendekatan, yaitu pola makan, pola asuh, dan sanitasi.

Pendekatan dan Program Danone Indonesia untuk Turunkan Angka Stunting

Pola Makan
Makanan Isi Piringku, Rabu (9/11). Foto: Nathasya Elvira/kumparan
Pola makan adalah permasalahan penting yang perlu segera diatasi untuk menurunkan angka stunting. Bukan hanya pada anak, tetapi pola makan dan kebutuhan nutrisi ibu selama kehamilan juga turut mengambil andil di dalamnya.
ADVERTISEMENT
"Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan stunting antara lain, kurang memperhatikan status gizi ibu selama kehamilan, praktik menyusui atau pemberian ASI yang tidak tepat, MPASI yang tidak tepat," kata Ahli Gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi, saat Perjalanan Aksi Bersama Cegah Stunting, di Wonosobo, Selasa (8/11).
Program Danone Indonesia untuk Stunting di Yogyakarta. Foto: Nathasya Elvira/kumparan
Oleh karena itu, Danone Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan kebiasaan pola makan yang sehat dan gizi seimbang di kalangan ibu, anak, dan masyarakat dengan pendekatan program Isi Piringku, Warung Anak Sehat (WAS), dan Ayo Minum Air (AMIR).
"Pola maka ini sangat penting bagaimana mendidik masyarakat untuk pola perilaku makan yang baik," tambah Karyanto Wibowo, Suistanable Development Director Danone Indonesia, di Desa Tlogomulyo, dalam kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Pola Asuh
Selain pola makan, pola asuh juga penting dilakukan terhadap anak-anak. Karyanto mengimbau agar semua pihak turut memberikan edukasi pola asuh yang tepat untuk tumbuh kembang anak. Mulai dari edukasi ke orang tua, guru PAUD, hingga anak remaja.
Ilustrasi anak makan. Foto: Shutterstock
"Kemudian adalah pola asuh. Jadi bagaimana kita bisa bersama-sama tentunya memberikan edukasi pengasuhan pola asuh kita ke anak-anak, mulai dari mereka balita, sampai remaja, dan mendekati usia menikah," jelas Karyanto.
Beberapa program yang dilakukan adalah Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak (TANGKAS), Bunda Mengajar, Generasi Sehat Indonesia (GESID), hingga Aksi Cegah Stunting (ACS).
Sanitasi
Ilustrasi anak cuci tangan. Foto: Shutterstock
Sanitasi yang kurang layak juga turut berkontribusi peningkatan angka stunting di Indonesia. Ya Moms, sanitasi memberikan dampak hingga 70 persen terhadap pencegahan stunting karena lingkungan dan ketersediaan air bersih di lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.
ADVERTISEMENT
"Upaya atau usaha mereka untuk mendapatkan air bersih yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari ya seperti kamar mandi, cuci tangan, atau mungkin membersihkan kebutuhan sehari-hari itu menjadi kurang. Nah, itu bisa menyebabkan atau berpotensi stunting karena potensi kurang bersih bisa mempengaruhi kesehatan kita semua," imbu Karyanto.
Program Water Access Sanitation and Hygiene (WASH) atau Akses Air Bersih dan Sanitasi Higiene merupakan bagian dari strategi pengelolaan sumber daya air terpadu. Melalui program ini, harapannya setiap orang dapat memperoleh air bersih pada 2030 sesuai dengan tujuan Suistanable Development Goals (SDGs).