3 Tanda ASI Perah Tidak Boleh Dikonsumsi Bayi

23 Agustus 2022 16:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ASI Perah. Foto: thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI Perah. Foto: thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memerah ASI dan menyimpannya di lemari es menjadi salah satu cara ibu menyusui untuk menjaga stok susu bayi. ASI perah kerap menjadi solusi bagi ibu bekerja yang tidak bisa menyusui bayi setiap saat.
ADVERTISEMENT
Semua ASI yang keluar dari payudara merupakan susu segar dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan serta tumbuh kembang bayi. Namun, ASI yang diperah melewati beberapa waktu penyimpanan sebelum diberikan pada bayi, sehingga rentan mengalami penurunan kualitas atau kerusakan.
Nah, ASI perah yang sudah rusak ini sebaiknya tidak diberikan pada bayi karena bisa menimbulkan dampak buruk pada si kecil. Meski begitu, mungkin sulit bagi beberapa ibu menyusui mengidentifikasi kondisi ASI perahnya.
Agar ibu menyusui bisa lebih waspada, sebaiknya ketahui dulu beberapa tanda ASI perah yang mengalami kerusakan sehingga tidak layak untuk bayi seperti dikutip dari La Leche League International berikut ini:

Tanda-tanda ASI Perah Sudah Tidak Boleh Dikonsumsi Bayi

ilustrasi ASI perah Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
ASI perah yang disimpan biasanya akan terpisah menjadi dua lapisan. Lemak di dalam ASI akan naik ke atas dan membentuk lapisan krim, sementara bagian bawah adalah lapisan susu. Jika ASI masih layak dikonsumsi, pengadukan cepat menyebabkan kedua lapisan larut menjadi satu. Namun, jika ASI tampak kental atau mempertahankan salah satu lapisannya saat diaduk, kemungkinan kualitas susu sudah buruk, Moms.
ASI memiliki aroma yang berbeda pada setiap ibu. Hal ini didasari oleh beberapa faktor seperti, pola makan ibu, kondisi kesehatan, serta kemungkinan konsumsi obat tertentu. Bau tidak sedap seperti aroma sabun, logam, atau amis, termasuk kondisi umum pada ibu dengan ASI yang mengandung enzim lipase tinggi. Namun, ASI dengan aroma tersebut tetap layak dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Lain halnya bila ibu menemukan ASI berbau busuk atau tengik, yang menandakan susu telah mengalami oksidasi kimia sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bayi.
Ilustrasi ASI perah. Foto: Shutter stock
ASI perah yang memiliki rasa asam kemungkinan sudah basi dan tidak layak konsumsi. Rasa asam juga muncul akibat dari proses oksidasi kimia di dalam ASI. Secara umum, ASI yang lebih lama disimpan dari waktu yang direkomendasikan dokter bisa mengalami kerusakan lebih dulu. Selain itu, ASI perah yang telah dibekukan kemudian dicairkan dan dibekukan kembali lebih dari 24 jam juga bisa rusak, Moms.
Itulah beberapa tanda ASI perah mengalami penurunan kualitas sehingga tidak layak dikonsumsi bayi. Bayi yang mengonsumsi ASI perah rusak akan mengalami beberapa efek negatif seperti, sering gumoh atau muntah, diare, demam, serta penolakan makan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk memastikan apakah ASI perah yang disimpan masih bagus atau tidak sebelum diberikan pada si kecil.
ADVERTISEMENT