news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Hal yang Harus Orang Tua Ajarkan soal Pendidikan Seks pada Anak

8 Mei 2021 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tahapan Pendidikan Seks Sesuai Usia Anak Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tahapan Pendidikan Seks Sesuai Usia Anak Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, Anda bertanggung jawab untuk mengajarkan pendidikan seks pada anak. Hal itu penting, agar anak bisa menjaga dirinya, baik secara fisik atau pun mental.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, mengenalkan pendidikan seks bisa menjadi hal sulit jika Anda tidak tahu harus memulai dari mana, bagaimana pendekatannya, atau bahkan apa yang harus diajarkan. Untungnya, saat ini ada banyak cara untuk mengajarkan pendidikan seks kepada anak-anak atau remaja.
Ya Moms, Ada bisa mulai mengajarkan pendidikan seks dari membaca buku, tayangan video edukatif, atau lewat dongeng. Lalu, apa saja yang bisa Anda ajarkan soal pendidikan seks pada anak? Berikut penjelasan selengkapnya.

Hal-hal yang Bisa Orang Tua Ajarkan soal Pendidikan Seks pada Anak

1. Ajarkan Cara Melindungi Diri dari Predator Seks
ibu dan anak Foto: Shutterstock
Moms, perlu Anda ketahui bahwa anak-anak sangat rentan sekali untuk dimanipulasi oleh orang yang berniat jahat kepada mereka. Sehingga, jika anak tidak memiliki informasi atau pengetahuan soal pendidikan seks, anak bisa dengan mudah terkena tipu penjahat.
ADVERTISEMENT
“Mayoritas yang saya temui dan saya berbicara dengan teman-teman penyintas, predator-predator ini memang orangnya baik sekali, bahkan mungkin disegani, ya sosok yang bisa jadi karismatik di mata kita, ternyata di dalamnya sakit jiwa,” jelas Watiek Ideo, penulis buku anak-anak lewat live Instagram ‘Anak Berani Pendidikan Seks’ di akun presenter Shahnaz Haque.
Jadi, menurut Watiek, orang tua perlu memberikan pencegahan dengan mengenalkan organ reproduksi ke anak sejak dini. Bagaimana cara merawatnya dan bagaimana melindunginya. Kemudian, ajarkan juga pada si kecil untuk berteriak atau melawan jika ada yang menyentuh organ intimnya.
2. Jangan Memberikan Istilah pada Organ Intim
Menurut Ifa Hanifah Misbach, Dosen Psikologi di Universitas Pendidikan Indonesia dan Head of Klinik Psikologi di RS Melinda 2, Bandung, dari anak berumur 1 tahun, ketika mereka mulai belajar berbicara, Anda bisa mengenalkan soal pendidikan seks.
ADVERTISEMENT
Dimulai dengan mengenalkan organ tubuhnya, bukan hanya mata, pundak, atau kaki, tapi organ intimnya juga. Namun perlu Anda ingat, jangan pernah memberikan nama istilah pada penis atau vagina anak.
“Misalkan bertanya pada anak, kalau pipis pake apa? Nah bagi laki-laki, langsung kenalkan clear itu penis, kalau perempuan clear kenalkan itu vagina atau vulva. Jadi jangan lagi bersayap dengan nama yang lain, karena jika terjadi pelecehan seksual, anak sulit menjelaskan,” terangnya di acara yang sama.
3. Jelaskan soal Area Privasi pada Tubuh
Ilustrasi Pendidikan Seks Sesuai Usia Anak Foto: Shutterstock
Anda bisa menjelaskan soal area privasi pada tubuh anak ketika memandikan mereka, Moms. Kemudian berikan edukasi bahwa area-area privasi seperti dada, pantat, alat kelamin, selangkangan, hingga paha, tidak boleh dipegang oleh siapa-siapa. Sehingga nantinya jika ada yang memegang area privasi anak dengan sentuhan yang tidak baik, anak berani melapor.
ADVERTISEMENT
4. Jangan Ragu Menjelaskan soal Mimpi Basah pada Anak Laki-laki
Menuju usia remaja, biasanya anak laki-laki akan mulai mimpi basah pada usia 9-13 tahun. Sebagai orang tua, Anda harus bisa menjadi sumber informasi pertama anak, supaya mereka tidak mendapatkan informasi sembarangan.
“Mimpi basah adalah alamiah, ini perkembangan seksual sang anak, sangat wajar. Jadi harus kita duluan cepet sebagai orang tua, jangan berpikir bahwa anak jadi penasaran ingin melakukan hubungan seksual, enggak. Lebih berbahaya ketika kita terlambat memberikan pendidikan seks, karena kita enggak tahu sumbernya (yang anak cari tahu sendiri) kredibel atau enggak,” ujar Ifah.
5. Sampaikan dengan Cara yang Menyenangkan
Menyampaikan pendidikan seks pada anak harus disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Karena menurut Watiek, dunia anak-anak adalah dunia yang imajinatif dan suka bermain.
ADVERTISEMENT
“Jadi jika disampaikan dengan cara yang menyenangkan ke anak-anak, pastinya anak-anak akan merasa aman dan bisa jadi akan banyak bertanya, karena mereka kan penasaran, pada dasarnya kan anak-anak rasa ingin tahunya besar,” jelasnya.