5 Kebiasaan Aneh Balita, Mana yang Dilakukan Si Kecil, Moms?

19 Juli 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ada cara yang bisa menghentikan kebiasaan anak mengupil Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ada cara yang bisa menghentikan kebiasaan anak mengupil Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak usia balita sedang suka-sukanya mengembangkan berbagai keterampilan dan senang bereksplorasi. Perilaku si kecil dalam masa tubuh kembangnya mungkin bisa menyebabkan kekhawatiran bagi sebagian orang tua, "Kira-kira, yang dilakukan anakku wajar enggak, sih?".
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, tingkah laku balita yang mungkin terlihat tidak biasa itu wajar terjadi, Moms. Kebiasaan-kebiasaan aneh ini muncul karena berbagai alasan, misalnya untuk sekadar mengisi kebosanan, mengatasi kecemasan, hingga dilakukan berulang-ulang tanpa disadari.
Baby Center melansir, berikut adalah beberapa kebiasaan aneh yang biasa dilakukan anak balita dan bagaimana menghadapinya.

Kebiasaan Aneh Balita dan Bagaimana Orang Tua Perlu Menyikapinya

1. Membenturkan Kepala
Bukan membenturkan kepala ke dinding yang keras, tetapi misalnya ia melakukannya di tempat tidur atau bahkan ke tubuh Anda. Dan kebiasaan ini sebenarnya sengaja dilakukan si kecil. Sekitar 20 persen bayi dan balita pun melakukannya.
Namun, bila Anda khawatir kebiasaan ini masih berlanjut, coba tanyakan alasan mengapa ia melakukan kebiasaan tersebut. Ingatkan apa saja dampaknya jika ia melanjutkan kebiasaan membenturkan kepalanya, dan tempat-tempat yang sebaiknya dihindari oleh si kecil.
Anak mengisap jempol. Foto: Shutter Stock
2. Mengisap Jempol
ADVERTISEMENT
Anak seperti mengingat masa-masa ketika ia masih di dalam rahim ibunya: Mengisap jempol. Bagi beberapa anak, kebiasaan aneh ini bisa menciptakan kenyamanan tersendiri, lho!
Namun, jika kebiasaan mengisap jempol masih berlanjut seiring bertambahnya usia, maka segera konsultasikan ke dokter. Sebab, dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa memengaruhi pertumbuhan mulut dan giginya. Juga rentan menyebabkan kulit ibu jari jadi pecah-pecah ataupun terbentuknya kapalan.
3. Mengupil
Mengupil bisa membuat beberapa orang tua cemas, karena dianggap anak malu-maluin dan tidak indah dipandang. Meski begitu, bisa jadi ada alasan mengapa balita Anda melakukannya, seperti ada benda asing yang masuk ke hidungnya atau kondisi tertentu yang membuatnya memasukkan jari ke lubang hidung.
Ilustrasi anak gigit kuku. Foto: Shutter Stock
4. Menggigit Kuku
ADVERTISEMENT
Dari berbagai kebiasaan aneh yang dilakukan balita, menggigit kuku yang paling mungkin dilakukan hingga usia dewasa. Sebenarnya, kebiasaan ini sendiri tidaklah berbahaya, dan bagi beberapa orang membantu untuk meredakan stres, perasaan cemas, hingga rasa gugup yang dialami. Beberapa alasan lain mengapa anak suka menggigit kuku adalah kebosanan, penasaran, hingga meniru orang lain yang melakukannya.
Tidak perlu khawatir berlebihan apalagi dimarahi. Justru, Anda perlu mencari tahu apakah kecemasan seperti apa yang dirasakan sehingga membuat dia menggigit kukunya. Bantu ia untuk menghentikan kebiasaannya, misalnya lakukan aktivitas alternatif yang membuatnya bisa melupakan kebiasaan tersebut. Beberapa contohnya seperti teknik bernapas dalam-dalam atau mengepalkan tangan.
5. Menggunakan Empeng
Beberapa anak masih menggunakan empeng sampai usia yang lebih besar, yang mungkin dilakukannya karena ingin mencari kenyamanannya. Namun, pahami bahwa penggunaan empeng dalam jangka panjang dapat mengganggu perkembangan berbicara dan kemampuan penting lainnya.
ADVERTISEMENT
Bantu atasi kebiasaan menggunakan empeng dengan memberikan aktivitas pengganti. Misalnya, ketika ia sedang bosan dan ingin mengempeng, tawarkan anak untuk berjalan-jalan atau menonton TV bersama. Dan ketika ia berhasil tidak menggunakan empeng dalam beberapa waktu tertentu, berilah pujian kepadanya agar si kecil termotivasi untuk tidak menggunakannya lagi.