5 Kiat Lancar bila Terpaksa Jalani Hubungan Keluarga LDR

3 Juli 2018 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Memiliki Tujuan Kedepanya (Foto: Pixels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Memiliki Tujuan Kedepanya (Foto: Pixels)
ADVERTISEMENT
Idealnya, anak, ibu dan ayah tinggal dalam satu atap. Namun bisa saja karena beberapa kondisi, Anda terpaksa tinggal berjauhan dengan pasangan untuk sementara waktu. Misal, akibat tuntutan tugas atau profesi pasangan ke daerah lain.
ADVERTISEMENT
Bila hal ini terjadi dan tidak dapat dihindari, jangan sampai sedih berlebihan, Moms. Dengan komitmen yang Anda dan suami miliki, masalah jarak tak perlu terlalu jadi masalah.
Berikut kiat bila Anda terpaksa menjalani hubungan keluarga LDR:
a. Komunikasi yang utama
Lakukan Video Chat  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Lakukan Video Chat (Foto: Thinkstock)
Lancar berkomunikasi merupakan kunci. Bicarakan hal ini dengan suami, tentang aturan komunikasi yang dijalani. Misalnya pada waktu-waktu tertentu, tujuannya agar bukannya mengganggu pasangan yang tengah studi atau bekerja.
Sampaikan secara terbuka perasaan Anda, seperti rindu, rasa senang karena bisa lancar berkomunikasi, dan sesekali sedih adalah normal, Moms. Jangan lupa, sudahi percakapan di telpon atau video call Anda dengan menyampaikan dukungan Anda untuk pasangan. Ini penting agar pasangan tetap semangat dan tidak merasa bersalah.
ADVERTISEMENT
b. Menyesuaikan diri
Ibu dan anak sehat (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu dan anak sehat (Foto: Pixabay)
Langkah selanjutnya adalah untuk segera menyesuaikan diri dengan keadaan, Moms. Atur rasa emosi rindu Anda dan mungkin agak kewalahan dalam mengurus anak, sebab Anda mesti menjalani dua peran, sebagai suami dan istri untuk anak-anak.
Selalu ingat akan keputusan yang sudah Anda dan pasangan ambil adalah sudah tepat, sehingga Anda akan terbebas dari rasa membanding-bandingkan diri dan merasa tidak seberuntung keluarga lain.
c. Kompak mendidik anak
Ilustrasi Mendidik Anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mendidik Anak (Foto: Thinkstock)
Selain mengabari perasaan Anda, jangan lupa untuk mengabarkan juga mengenai perkembangan anak ke pasangan, Moms. Beritakan apa saja yang tengah anak hadapi atau telah berhasil lalui agar pasangan tetap merasa terlibat.
Selagi tinggal bersama anak, tetap terapkan pendidikan yang Anda dan suami harapkan kepada si kecil. Buat si kecil selalu ingat ayahnya pula, misalnya dengan menceritakan cerita sukses ayah yang layak ditiru maupun cerita-cerita masa kecilnya.
ADVERTISEMENT
d. Anak dekat dengan kakek dan paman
Ilustrasi pasangan kakek nenek (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan kakek nenek (Foto: Thinkstock)
Pastikan komunikasi ayah dan anak berjalan lancar, Moms. Selain melibatkan anak untuk melakukan video call atau menelepon ayah, libatkan juga ia dalam berinteraksi dengan orang dewasa laki-laki lain, misalnya pada kakek atau pamannya. Tujuannya untuk membantu anak tetap luwes berkomunikasi dengan orang dewasa laki-laki.
e. Mengatur ekspektasi
Saling percaya adalah kunci utama dalam LDR (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Saling percaya adalah kunci utama dalam LDR (Foto: Thinkstock)
Bila memungkinkan dan lokasi jarak tidak terlampau jauh, ada baiknya Anda dan anak mengunjungi suami secara berkala. Namun bila tak memungkinkan, maka saling sampaikanlah hal yang diinginkan saat bertemu nanti.
Sebab, tak jarang akibat sudah lama tak bertemu, membuat Anda dan suami saling punya ekspektasi tinggi, dan bila tak terwujud justru bisa membuat kecewa.