5 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi pada Bayi Prematur

3 Februari 2022 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 Masalah Kesehatan Bayi Prematur. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
5 Masalah Kesehatan Bayi Prematur. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap ibu tentu berharap bayi yang dikandungnya akan lahir dalam keadaan sehat. Namun, pada beberapa kasus, bisa saja si kecil lahir lebih awal dari waktu yang diperkirakan. Itu artinya, ibu melahirkan bayi prematur.
ADVERTISEMENT
Tumbuh kembang bayi prematur belum mencapai titik maksimal, sehingga si kecil lebih berisiko mengalami masalah kesehatan setelah dilahirkan daripada bayi yang lahir cukup bulan. Nah Moms, berikut adalah beberapa masalah kesehatan umum pada bayi prematur yang perlu Anda pahami.

Masalah Kesehatan yang Umum Terjadi pada Bayi Prematur

Ilustrasi bayi lahir prematur di dala inkubator. Foto: Thinkstock
1. Masalah pernapasan
Neonatologis dan kepala pediatri perkembangan bayi baru lahir di Sunnybrook Health Sciences Centre Toronto, Eugene Ng mengatakan bahwa masalah paru-paru adalah hal pertama yang akan ditemui pada bayi baru lahir.
“Masalah paru-paru adalah hal pertama dan langsung yang akan kita lihat sejak bayi prematur lahir. Sebab, paru-parunya masih membutuhkan waktu untuk tumbuh,” kata Eugene seperti dikutip dari Today’s Parent.
Ketika bayi lahir lebih awal, terutama sebelum usia kehamilan 30 minggu, maka paru-parunya belum siap untuk bernapas sendiri. Beberapa bayi prematur bahkan bisa mengembangkan penyakit paru-paru kronis seperti bronkopulmoner (BPD) dan rentan terhadap infeksi pernapasan serta bronkiolitis.
ADVERTISEMENT
2. Masalah sistem pencernaan
Umumnya, bayi prematur mempunyai kecenderungan untuk lebih sering muntah, sehingga perkembangan sistem pencernaannya perlu dipantau dengan ketat. Kepala neonatologi untuk Program Neonatal Regional Winnipeg, Michael Narvey menjelaskan bahwa masalah serius yang perlu diwaspadai adalah necrotizing enterocolitis (NEC), penyakit di mana usus tipis bayi prematur mulai rusak karena bakteri, yang kemudian dapat menyebabkan kematian bayi atau pengangkatan sebagian usus.
Ilustrasi bayi prematur. Foto: Shutter Stock
3. Masalah mata
Retinopati prematuritas (ROP) adalah suatu kondisi yang mempengaruhi perkembangan pembuluh darah retina. Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 31 minggu atau dengan berat di bawah 1.250 gram, serta mendapat bantuan oksigen dalam jumlah tinggi untuk jangka waktu yang lama membuat bayi prematur berisiko mengalami kondisi ini. Bayi prematur yang mengembangkan kondisi ini akan membutuhkan bantuan kacamata sepanjang hidupnya.
ADVERTISEMENT
4. Infeksi
Bayi prematur memiliki risiko lebih besar terkena infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya belum matang. Infeksi pada bayi prematur lebih berisiko daripada bayi cukup bulan.
5. Kerusakan otak
Eugene menambahkan bahwa bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 32 minggu berada pada risiko tertinggi untuk mengalami kerusakan otak karena pendarahan.
“Jenis perdarahan ini dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan hasilnya bervariasi. Bayi prematur dengan pendarahan otak yang parah dapat mengembangkan cerebral palsy atau gangguan perkembangan saraf lainnya di kemudian hari,” pungkas Eugene.
Oleh karena itu, jika melahirkan bayi prematur, dokter biasanya akan melakukan pemantauan lebih ketat pada tumbuh kembang si kecil, Moms.