6 Jenis Kebohongan yang Umum Dilakukan Anak

15 November 2022 19:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak berbohong  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berbohong Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan anak yaitu berbohong. Ya Moms, kebiasaan tersebut biasanya merupakan pengaruh dari lingkungan si kecil, baik di keluarga maupun pertemanan. Orang tua mungkin hanya mengetahui bahwa alasan anak berbohong untuk menutupi kesalahannya.
ADVERTISEMENT
Padahal, ada beberapa kebohongan yang umum dilakukan oleh anak-anak, lho Moms. Selain itu, tidak semua kebohongan yang dilakukan anak merupakan hal buruk.
Nah, berikut ini jenis kebohongan yang umum dilakukan oleh anak-anak sebagaimana dikutip dari iMOM.

Jenis Kebohongan yang Biasanya Dilakukan Anak

Ilustrasi anak berbohong. Foto: Shutterstock
1. Kebohongan untuk Menghindar
Ini merupakan jenis kebohongan yang paling umum dilakukan oleh anak-anak. Biasanya, anak berhobong untuk menghindari masalah tertentu. Misalnya, saat anak melakukan kesalahan, kemudian orang tua mencurigainya, si kecil cenderung akan berbohong untuk menutupi kesalahan dan menghindari hukuman dari orang tua.
2. Kebohongan yang Berlebihan
Kebohongan jenis ini biasanya dilakukan pada anak saat ia mengobrol dengan teman-temannya. Biasanya, si kecil akan menceritakan sesuatu secara berlebihan dan tidak sesuai fakta. Misalnya, ia membual bahwa ia memiliki mainan yang sangat mahal, padahal harganya mungkin tidak seberapa. Cara ini biasanya dilakukan anak agar ia disegani oleh teman-temannya.
ADVERTISEMENT
3. Kebohongan Eksplorasi
Ilustrasi kebohongan eksplorasi yang dilakukan anak. Foto: Shutter Stock
Kebohongan ini bisa disebut bukan kebohongan yang buruk. Pasalnya, hal itu berasal dari imajinasi anak. Misalnya, ia bercerita bahwa bonekanya baru saja mengadakan makan bersama di kamarnya. Tak perlu khawatir, Moms. Anda mungkin bisa menanggapinya dengan positif agar anak lebih percaya diri dalam menceritakan imajinasinya.
4. Kebohongan karena Rasa Bersalah
Sesuai dengan namanya, kebohongan ini biasanya dilakukan anak saat ia merasa bersalah pada sesuatu. Misalnya, ketika ia mendapatkan nilai jelek pada ujiannya dan guru meminta tanda tangan orang tua di lembar ujian tersebut, si kecil mungkin akan membuat tanda tangan palsu dari orang tua karena ia tidak ingin mereka melihat nilainya. Hal itu ia lakukan karena sebenarnya anak takut mengecewakan orang tuanya, Moms.
ADVERTISEMENT
5. Kebohongan Impulsif
Ilustrasi anak berbohong. Foto: BlurryMe/Shutterstock
Kebohongan impulsif biasanya dilakukan secara spontan. Misalnya, saat Anda memergoki anak mengambil camilan di luar snack time-nya, si kecil mungkin akan langsung berbohong dan bilang bahwa ia tidak melakukannya. Padahal, Anda sendiri melihat kejadian tersebut.
Kebiasaan berbohong yang satu ini berkaitan dengan kemampuan anak dalam mengendalikan diri. Saat anak berbohong dengan spontan, itu mungkin karena si kecil memiliki kemampuan pengendalian diri yang belum baik.
6. Kebohongan Manipulatif
Kebohongan yang atu ini biasanya dilakukan oleh anak yang mungkin sudah terbiasa berbohong. Si kecil akan mengatakan sesuatu untuk memanipulasi atau mengelabui orang lain. Misalnya, ia akan berpura-pura sakit agar tidak perlu sekolah. Padahal, ia sedang sehat dan hanya ingin menghabiskan waktu di rumah untuk bermalas-malasan.
ADVERTISEMENT
Orang tua sebaiknya perlu mengajari anak untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut agar tidak terbawa hingga anak dewasa kelak.